Apakah pengertian kata"Tuhan" bisa kita sederajatkan pengertiannya secara otomatis dengan kata"Allah".Atau istilah kita berpendapat, "TUHAN" itu adalah "Allah", atau dibalik lagi, "Allah" itu adalah "TUHAN"?
Bagi jemaat Kristiani yang awam penyetaraan kata-kata demikian sesungguhnya adalah hal yang sangat berbahaya.Tetapi bagi jemaat kristen pengajar, mungkin saja semuanya akan berpatokan kepada tujuan Imannya.Namun yang menjadi masalah bagi kita, seberapa banyak jumlah kristen pengajar dan seberapa banyak jumlah kristen awam yang masih belum memahami makna dasar dari dua istilah kata-kata tersebut diatas?
Itulah sebabnya saya dalam postingan ini memberikan warning kepada kita semua, dikarenakan jumlah kristen yang awam jauh terbukti lebih banyak jumlahnya dibandingkan jemaat kristen pengajar.Karena itu tidak ada salahnya kalau saya juga ingin menyampaikan secuil kebenaran, untuk kita jadikan dasar pondasi pembangunan Iman kristiani yang teguh.
Dari Ilah menjadi Allah.1.Lafaz ”Allah”berasal dari kata: إلــه (i-la-h),2.Ilah artinya: yang disembah/objek yang disembah/oknum yang disembah”3.Ilah bisa berupa benda,berupa makhluk kegelapan dan juga oknum sesembahan sejati.4.Kalau lafaz ”إلــه” (i-la-h) ditambahkan huruf alif dan lam ال (al), maka huruf hamzah Ø¥(i) terbuang untuk mempermudah pengucapan.5.Dari sini lafaz ”إلــه” (i-la-h) pun menjadi ”اللــه” (Allah).6.Sehingga dengan demikian,makna kata“Ilah“adalah sama makna dengan kata“Allah“yaitu yang disembah/objek yang disembah/oknum yang disembah.
Dengan demikian dapat dibuktikan kalau kata Allah bukanlah satu kepastian, kalau oknum Allah tersebut otomatis adalah Tuhan pencipta langit dan bumi.Kata Allah adalah satu kata Inkripsi yang bersifat netral sehingga bisa melekat kepada semua objek sesembahan manusia.Karena kita dapat melihat realitanya kalau sesembahan manusia itu ternyata banyak macamnya.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas:“Ilah“atau Al-Ma'bud adalah segala sesuatu yang diabdi,ditaati,atau disembah". Pada dasarnya Oknum Allah bagi seluruh manusia itu harusnya dan sejatinya memang mutlak hanya satu sebagai bukti ketaatan dan pengenalan kepada Tuhan pencipta.Karena Tuhan pencipta itu pada hakekatnya hanya satu(Terlepas dari soal Doktrin Trinitas).
Kita harus menyadari, kalau tidak semua manusia sudah mengenal Tuhan pencipta dirinya dengan benar, dan tidak semua manusia berhati bersih dan tunduk dan takluk kepada kenyataan, bahwa ada oknum berkuasa yang memelihara diri dan kehidupannya, sesungguhnya adalah Allah Abraham yang disebut Yesus.Kenyataan ini tidak terlepas dari kesalahan fatal manusia ciptaan pertama yang memiliki sifat pemberontak yang ditularkan Lucifer kepada manusia.
Realita pemberontakan manusia inilah yang akhirnya menciptakan dilema pemahaman baru bagi semua manusia,ketika akhirnya manusia memilih jalannya masing masing dan membenarkan tindakannya masing masing dan bahkan sampai menciptakan sendiri oknum sesembahannya masing masing.Fakta ini tidak dinafikan Tuhan yang disembah Abraham.Makanya Allah Abraham dalam mengenalkan DiriNya kepada Musa tidak menyampaikan bahasa pengenalan diri bersifat universal yang bisa berkonotasi sama dengan sesembahan sesembahan manusia lain disekitar orang orang Israel.
Karena itulah Allah Abraham dalam pengenalan diriNya menyatakan diriNya sebagai satu satunya pemilik sifat"Yang Ada,Yang sudah ada dan yang akan datang atau Alfa dan Omega(HYH-Akulah Aku).Demikian juga dalam hal rincian pengenalan dirinya kepada Musa didalam kitab keluaran.
Kitab Keluaran 6.6:1. (5-24) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya."
Pesan yang harus kita sadari dari ayat satu ini adalah masalah petikan kalimat "Sekarang engkau akan melihat,apa yang akan Kulakukan kepada Firaun".Jadi ada penegasan dari Allah Abraham berupa syarat"Sekarang engkau akan melihat". Kata petikan itu menjelaskan satu fakta realita yang harus dibuktikan dengan peristiwa nyata dan harus disaksikan mata jasmani manusia.Dalam ayat tersebut Allah Abraham menyatakan diri adalah"TUHAN".
Sebagaimana kita ketahui,kata Tuhan pada dasarnya berasal dari kata Tuan.Makanya dalam Alkitab berbahasa Inggris,identitas Yesus Allah Abraham itu diterjemahkan juga dengan kata Lord yang artinya adalah Tuan juga dalam bahasa Indonesia.Inti makna dari kata Tuan adalah penguasa yang nyata atau berkuasa nyata dihadapan mata manusia.Karena itulah Allah Abraham berkata kepada Musa"Sekarang engkau akan melihat".Artinya ada satu SYARAT MUTLAK,yaitu harus TERLIHAT atau paling tidak harus terjadi nyata dihadapan mata manusia.
Lalu apa pesan dari keharusan HARUS TERLIHAT?
Ternyata,penempatan kata Tuan kepada seseorang dalam strata insani pun,juga tidak boleh sembarangan.Karena tidak semua orang itu layak disebut Tuan.Ada syarat mutlak yang harus terlihat bahwa seseorang itu layak menyandang predikat Tuan.Biasanya sebutan Tuan akan diterima orang orang yang terbukti/terlihat memang layak terhormat.
Contohnya : Bukti kaya rayanya seseorang, otomatis akan membuat manusia lain dengan sendirinya berkenan mempertuan seorang kaya raya tadi.Jadi bukti nyata penguasaan seseorang manusia terhadap berbagai benda kekayaan,atau pengaruh atau kuasa atas hamba hamba akan otomatis menciptakan predikat Tuan bagi dirinya yang diberikan manusia manusia lain.
Sekalipun dengan deklarasi pribadi dari orang kaya tersebut kalau Dirinya adalah seorang Tuan...maka bukti kekuasaan yang ada dalam dirinya memang layak dan benar untuk dipertuan.Karena itulah syarat mutlak yang sama ditentukan Tuhan juga didalam Alkitab tentang syarat Tuhan yaitu,"Sekarang engkau akan melihat.
Lalu apa lawan kondisi dari penempatan kata Tuan kepada pribadi orang kaya tersebut diatas?
Apakah yang terbukti secara materi sangat kekurangan, hidup terikat hutang dengan banyak orang, setiap hari menanggung beban hidup dari belas kasihan dan pemberian orang akan membuat layak orang tersebut dipertuan?Dengan maksud bukan untuk merendahkan status sosial orang yang miskin,maka kita harus secara jujur mengakui bahwa kondisi manusia yang terbukti miskin secara materi dihadapan mata kita,serba kekurangan pengaruh dalam segala hal,akan otomatis membuat kita enggan mempertuan orang yang demikian bukan?Bahkan sekalipun orang yang demikian berteriak teriak dan mengaku adalah seorang Tuan,bahkan meminta dipertuan oleh manusia lain,maka hati nurani kita akan tetap dengan jujur mengatakan kalau orang demikian amat sangat tidak layak dipertuan.Kesimpulan untuk menolak mempertuan orang demikian tentu saja dihasilkan dari bukti penglihatan mata jasmani kita bukan?
Maka demikian pulalah syarat mutlak yang ditentukan Allah abraham mengenai status sesembahan yang berpredikat Tuhan.Sesuai dengan syarat mutlak yang sudah ditentukan Tuhan,bahwa"Harus Melihat Bukti",maka sangat tepat luar biasa bagaimana Tuhan Abraham menyatakan ada syarat mutlak yang harus dipenuhi oknum sesembahan untuk layak di per TUHAN,yaitu "Harus melihat atau dilihat faktanya".Makanya kemudian didalam ayat selanjutnya TUHAN menyatakan:
Kitab Keluaran 6
6:6 (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.
Mari kita periksa :"Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN,"
Petikan kalimat yang berbunyi "Akulah TUHAN" adalah bermakna "Akulah Penguasa Sejati".Sebuah deklarasi dari pihak penguasa perkasa yang menyatakan diri sebagai Penguasa yang maha kuat, yang mampu menaklukkan raja dunia saat itu, yaitu Firaun.Allah Abraham menyatakan diri demikian kepada Musa karena Dia memang memenuhi syarat sebagai penguasa sejati.
1."Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan(Kulakukan)kepada Firaun: Perbuatan Nyata terlihat
2.sebab dipaksa oleh Tangan Yang Kuat ia(Mesir/Firauan) akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat: Kekuasaan yang mampu menekan
3.Aku akan(Membebaskan)kamu dari kerja paksa orang Mesir:Pernyataan kemampuan kuasa membebaskan.
4.(Melepaskan)kamu dari perbudakan mereka: Pernyataan kemampuan kuasa Melepaskan.
5.(Menebus)kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat: Pernyataan kemampuan kuasa Menebus dan Menghukum.
Dari hasil uraian deklarasi"Akulah Tuhan"kita dapatkan sebuah pernyataan Allah Abraham yang begitu vulgar tapi berisi wibawa.Karena syarat kekuasanNya sebagai oknum sesembahan berpredikat Tuhan memang semua dipenuhi.Sang sesembahan Abraham tersebut menyatakan diri Akulah TUHAN alias Akulah Penguasa Sejati dan menantang manusia untuk menyaksikan deklarasi-Nya.
Deklarasi vulgar Allah Abraham ini tentu saja adalah bentuk peniadaan nilai kekuasaan Raja Mesir saat itu.Raja Mesir yang disebut Firaun dalam pandangan mata jasmani manusia saat itu tentu saja sudah memiliki kekuasaan absolut seorang Raja yang besar dari sebuah negara super power dizamannya.Dalam ukuran manusia,Firaun memang layak dipertuan.Tetapi ternyata Allah Abaraham dengan kemahakuasaanNya malah mengucapkan tantangan kepada kekuasaan manusiawi Firauan dengan menihilkan nilai kekuasaan Firauan.Karena Apa?
Deklarasi vulgar Allah Abraham ini tentu saja adalah bentuk peniadaan nilai kekuasaan Raja Mesir saat itu.Raja Mesir yang disebut Firaun dalam pandangan mata jasmani manusia saat itu tentu saja sudah memiliki kekuasaan absolut seorang Raja yang besar dari sebuah negara super power dizamannya.Dalam ukuran manusia,Firaun memang layak dipertuan.Tetapi ternyata Allah Abaraham dengan kemahakuasaanNya malah mengucapkan tantangan kepada kekuasaan manusiawi Firauan dengan menihilkan nilai kekuasaan Firauan.Karena Apa?
Karena Sesembahan Abraham sangat tahu,kekuasaan Firauan adalah pemberianNya,dan kekuasaan yang ada ditangan Firaun sebagai seorang Raja besar dizamannya juga tidak akan sanggup menahan kekuasaan Allah Abraham.Karena itulah Allah Abraham dengan tegas dan vulgar mengatakan Akulah TUHAN atau Akulah Penguasa Sejati
Sekarang kita kembali kepada uraian pengertian dasar dari kata Allah diatas.Kita akhirnya melihat dua perbedaan mencolok antara kata Allah yang tidak memerlukan sebuah syarat perbuatan nyata yang harus disaksikan mata manusia dibandingkan dengan kata Tuhan yang memerlukan syarat mutlak harus melalui sebuah perbuatan nyata dan ajaib diluar jangkauan manusia.Mengapa?
Berdasarkan kedegilan hati manusia sesudah jatuh kedalam dosa,maka manusia memilih jalannya sendiri dan menentukan objek sesembahan baginya sendiri walaupun sesembahannya tersebut hanyalah sebatang pohon rindang.Jadi pohon rindang yang disembahnya adalah Allah bagi dirinya sendiri dan pengikutnya.Oknum sesembahan buatan manusia itu tidak memerlukan sebuah syarat perbuatan nyata didalam hidup para penyembah pohon rindang tersebut.Karena Inisiatip penyembahannya berasal dari manusia yang mengolah imaginasinya untuk menyembah pohon.Seolah olah para penyembah pohon rindang ini merasakan ketenangan dengan menyembah pohon pilihannya.Sekalipun para penyembah pohon ini mendeklarasikan pohon rindang sesembahannya adalah Tuhan,maka sudah jelas dekalarasi demikian adalah deklarasi dusta.Karena objek sesembahan berpredikat Tuhan memerlukan syarat perbuatan nyata dihadapan mata manusia.Bukan nyata karena pohonnya tumbang menimpa rumah para penyembahnya.Tapi harus dibuktikan dari perbuatan pohon rindang tersebut berupa perbuatan kebaikan dan kejahatan bagi para penyembaha pohonnya.
Sedangkan deklarasi kewajiban menyembah kepada oknum sesembahan berpredikat Tuhan berasal dari oknum sesembahannya yang bersuara dan hidup,memperkenalkan diriNya,sifatNya,kekuasaanNya dan menggenapinya dengan perbuatan nyata dihadpan manusia.Ketika semua deklarasi oknum sesembahan itu dibuktikan dengan perbuatan nyata dihadapan mata manusia,maka bagi manusia yang rendah hati akan muncul kejujuran untuk takluk dan mengakui ketuhanan dari oknum sesembahan yang bersuara tersebut.Karena itulah Allah Abraham mengaskan syarat mutlkaknya oknum sesembahan berpredikat Tuhan didalam kitab Yeremia.
Kitab Yeremia 1010:6 Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya TUHAN! Engkau besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaan.10:10 Tetapi TUHAN adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena murka-Nya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geram-Nya.10:11 Beginilah harus kamu katakan kepada mereka: "Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini."Kitab Yeremia 1616:20 Dapatkah manusia membuat allah bagi dirinya sendiri? Yang demikian bukan allah!"16:21 "Sebab itu, ketahuilah, Aku mau memberitahukan kepada mereka, sekali ini Aku akan memberitahukan kepada mereka kekuasaan-Ku dan keperkasaan-Ku, supaya mereka tahu, bahwa nama-Ku TUHAN."
Perhatikan lagi syarat syarat sesembahan yang boleh berpredikat “TUHAN”: "Aku akan memberitahukan kepada mereka Kekuasaan-Ku dan Keperkasaan-Ku, "supaya mereka tahu, bahwa nama-Ku TUHAN."
Karena itu pula Musa tidak pernah menuliskan "Allah itu Esa".Musa mencatatkan dalam kitab Ulangan kalau TUHAN itu Esa(Ulangan 6:4.).Jadi Tuhan sudah mengingatkan kita kalau Tuhan adalah Allah atau Tuhan adalah sesembahan yang benar.
Musa tidak pernah mencatat dalam kitab Taurat kalau "Allah adalah Tuhan" atau "sesembahan adalah Penguasa Sejati".Jelas hal demikian terbalik!Karena Allah itu banyak, sesembahan manusia itu banyak macamnya.Sedangkan Tuhan hanya satu.Karena ada syarat bukti untuk bisa menjadi sosok Tuhan, berupa kemampuan melakukan perbuatan nyata dan ajaib.Karena yang bisa berbuat ajaib cuma satu..aitu Penguasa yang perkasa.Bukan asal sesembahan manusia otomatis adalah Tuhan.Bagaiaman kalau sesembahannya tersebut adalah berupa sebongkah Batu?.Apakah sebongkah batu sudah pasti adalahTuhan?Apakah sebongkah batu bisa berbuat nyata dihadapan mata manusia?
Musa dalam uraian-nya didalam kitab Keluaran,Ulangan,Bilangan Imamat,Musa selalu menuliskan:
Kitab Ulangan 66:10 Maka apabila TUHAN, Allahmu,6:13 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu;6:15 sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu,6:17.Haruslah kamu berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan TUHAN, Allahmu,6:24.TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita,..dst.
Jadi bukti bukti dari Alkitab pun menyatakan kalau Tuhan adalah Allah,bukan Allah adalah Tuhan.Jangan dibalik balik karena akan menyesatkan pemahaman manusia awam.
Saya kira demikian pembedaan makna dasar kata Allah dan Tuhan yang seyogyanya tidak kita sederajatkan yang tentu saja bisa membuat jemaat awam salah memahami makna dasar dari kata Allah dan Tuhan.Sekalipun semuanya tetap ditentukan berdasarkan Iman dan tujuan,tetapi bagi kristen awam pensederajatan Allah dan Tuhan menjadi hal yang sesat karena bisa saja kristen awam tersebut akan mudah menerima keberadaan sesembahan berhala lain.Karena sesembahan orang lain itu juga akan dideklarasikannya sebagai Tuhan pencipta walaupun pada kenyataannya sesembahan berhala tersebut terbukti tidak pernah berbuat apa apa.
Namanya saja manusia yang mencari pengikut agama agar banyak dan agar seolah olah benar karena jumlahnya yang banyak.Sialnya jemaat kristen awampun bisa saja menerima mentah mentah deklarasi manusia pengkhayal yang mempertuhankan sesembahan yang tidak pernah berbuat apa apa tersebut.Bagi kristen pengajar mungkin tentu saja mensederajatkan Allah dan Tuhan tidak lagi menjadi sebuah masalah,karena kriten pengajar mungkin sudah mengerti apa maksud dan tujuan ucapannya.Tetapi bagi jemaat kristen awam, maka hal ini akan membuat dasar pembangunan iman mereka diatas pondasi yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar