Israel Bukan Artinya Bangsa Yahudi - Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Pencipta Langit Bumi

Artikel Terbaru

Home Top Ad

Post Top Ad

Senin, 31 Juli 2017

Israel Bukan Artinya Bangsa Yahudi

Bangsa Israel Bukan Artinya Bangsa Yahudi


Pernahkah diantara sesama umat kristen mendengar ucapan yang kalimatnya berbunyi demikian: "kitab perjanjian lama itu sudah tidak berlaku, karena kitab perjanjian lama itu hanya khusus untuk orang Israel". Adakah diantara saudara umat kristen yang kebetulan membaca tulisan ini juga merasa, kalau petikan kalimat diatas adalah sebuah kalimat yang lucu dan sesungguhnya tidak punya arti?.

Israel artinya adalah orang yang bertobat dari pemberontakannya dan mau kembali kepada TUHAN(Kitab Kejadian 3 : 17-24) . Israel artinya adalah manusia manusia pemberontak yang selalu memenangkan hawa nafsu kedagingannya untuk melawan kehendak TUHAN(Kitab Kejadian 32 : 28) . Israel artinya adalah manusia yang sudah diperbudak dosa namun akhirnya ditebus dan diselamatkan(Kitab Ulangan 6 : 4-7)

Sehingga dengan memahami maksud dan arti sesungguhnya dari kata"Israel", maka kita ingin bertanya kepada sesama umat kristen, apakah orang-orang kristen itu adalah orang-orang yang ditebus dan diselamatkan atau bukan?--Apakah orang-orang kristen itu adalah benar orang Israel sendiri atau bukan ya?

Israel bukan artinya orang Yahudi atau keturunan daging bangsa Yahudi. Kebenaran bahwa maksud Israel adalah orang-orang pengikut TUHAN Itu bukanlah sebuah penafsiran umum atau penafsiran saya, melainkan memang itulah maksud sebutan Israel berdasar Alkitab.

Bukankah dengan memahami maksud kata "Israel" maka secuil kalimat statement umat kristen seperti diatas akan menjadi ocehan yang lucu dan tak bermakna dan tidak difahami sendiri artinya oleh pengucapnya?. Kalau ucapan sendiri saja tidak difahami maknanya, lalu bagaimana lagi kita akan mampu memahami ucapan mulut orang lain atau maksud-maksud ayat Alkitab yang tersembunyi bagi manusia yang congkak hati?

TOPIK

Iman umat kristen itu pemikirannya dan pondasi imannya harus diubah dan dirombak total. Kebanyakan umat kristen sangat malas dan sangat enggan untuk mencoba lebih mengenal TUHAN yang disembahnya dengan cara telaten membaca Alkitab mulai dari awal kitab perjanjian lama. Umat Kristen sering merasa sudah cukup tahu soal TUHAN yang disembahnya hanya dengan mendengar khotbah-khotbah singkat di mimbar gereja dan yang justru malah sering penjelasannya pun sering salah fatal.

Padahal kerendahan hati tiap orang yang rindu untuk ingin lebih mengenal TUHAN sedemikian itu sudah pasti akan mendapat sambutan dari sang pemilik Firman itu sendiri. Karena sang pemilik Firman itu adalah sosok sang hidup yang akan berkarya otomatis memberi hikmat dan penyingkapan tentang diri-Nya dan tentang maksud maksud-Nya dalam setiap pesan pesan-Nya didalam Alkitab.

Ada perbedaan besar ketika setiap umat kristen membaca Firman TUHAN dalam kitab Nubuat dengan hanya membaca surat Rasul Paulus dalam kitab perjanjian baru atau kitab penggenapan nubuat. Ketika umat kristen rajin membaca Alkitab perjanjian lama, maka akan ada karya TUHAN itu sendiri yang akan menerangi dan memberi hikmat sehingga otomatis akan membuka penyingkapan-penyingkapan maksud Firman. Sedangkan bila umat kristen hanya meloncat langsung membaca surat Rasul Paulus maka tidak ada roh Paulus yang berkuasa memberi hikmat kepada umat kristen pembaca suratnya, karena rasul paulus sendiri hanyalah seorang manusia yang telah berusaha menjelaskan maksud-maksud pesan firman TUHAN yang tertulis didalam kitab perjanjian lama.

Sehingga dengan dasar memahami pesan ayat-ayat Alkitab yang tertulis didalam kitab nubuat (perjanjian lama) maka umat kristen akan lebih mengerti dengan benar tentang apa-apa yang dimaksudkan Rasul Paulus dalam surat-surat penggembalaannya. Karena semua dasar penjelasan surat Rasul Paulus adalah berdasarkan kitab nubuat yang atau kitab perjanjian Lama. Karena kitab yang dipakai YESUS dan yang dipakai Rasul Paulus juga adalah Kitab Nubuat atau kitab perjanjian lama dan bukan Kitab Matius Markus Lukas Yohanes dan Kisah Para Rasul.

Jadi setiap umat kristen yang mau merendahkan dirinya dihadapan TUHAN dan merasa sudah sangat tahu soal TUHAN hanya dengan membaca kitab perjanjian baru, maka wajib kembali lebih rajin membaca kitab perjanjian lama sebagai awal peristiwa tentang rencana TUHAN menyelamatkan manusia. Karena tidak ada pengetahuan yang benar bagi manusia manapun tanpa ia memahami semua duduk perkara dari awal suatu permasalahan yang diuraikan didalam kitab perjanjian baru atau kitab penggenapan nubuat.

Jadi janganlah menjadi manusia congkak dan tinggi hati dengan merasa sudah cukup tahu soal TUHAN melalui khotbah-khotbah yang terbatas dimimbar khotbah tanpa anda pernah bersedia merendahkan hati untuk lebih rindu dan lebih dalam lagi  mengenal TUHAN yang "katanya" sudah anda pertuhankan tersebut.

Kitab Ayub 42

42:1. Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
42:3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Sehingga bila umat kristen tidak pernah bersedia dan tidak pernah berkenan dan tidak pernah punya kerinduan untuk lebih mengenal TUHAN oleh karena adanya kecongkakan rohaninya, maka sang pemilik Firman pun akan enggan memberikan hikmat dan penyingkapan-penyingkapan maksud Firman-Nya, yang sudah pasti akan sangat mustahil bisa dimengerti oleh manusia berdasarkan akal budi pikirannya sendiri. Karena tanpa disadari umat Kristen, justru hampir mayoritas umat Kristen adalah manusia-manusia congkak rohani yang justru sangat enggan untuk lebih mengenal TUHAN yang katanya pernah dipertuhankannya.

Apakah TUHAN pernah berkenan kepada manusia yang congkak hati?- Bukti ketidakmengertian akan firman TUHAN yang berlangsung terus menerus didalam hidup seorang kristen adalah bukti kecongkakakn hati manusia kristen kepada TUHAN yang disembahnya. Hal itu tidak bisa disangkal dengan alasan apapun. Karena hewan sirkus saja yang bila dilatih terus menerus akan dapat memahami dengan jelas apa yang diinginkan pelatihnya yang seorang manusia yang justru tidak berkuasa merubah pemikiran hewan dan memberi hikmat kepada hewan. Apalagi kalau manusia yang berakal dan berhikmat bila datang merendahkan diri kepada TUHAN yang disembahnya yang sangat berkuasa merubah pola pikir makhluk atau manusia dan akan dengan mudah membuka misteri surgawi dan penyingkapan-penyingkapan maksud-maksud surgawi.

Sebagai catatan penting diluar konteks tulisan ini, saya ingin bertanya kepada siapa saja yang kebetulan membaca tulisan saya ini. Apakah ada yang namanya suatu peristiwa bisa kita ketahui secara utuh sampai akhir cerita jikalau kita hanya mengikuti sebuah cerita tersebut menjelang uraian cerita akhir saja (Kitab perjanjian baru)?—Hal ini sengaja saya pertanyakan, dikarenakan sudah banyak umat kristen sudah tersesat dengan menyangka kitab Nubuat yang sering disebut kitab perjanjian lama itu seolah-olah hanyalah untuk orang Yahudi purba atau Yahudi ortodox dan bukan untuk orang Kristen.

Israel bukan artinya orang Yahudi.!! Israel artinya adalah, semua manusia yang sudah menjadi pemberontak kepada TUHAN dan yang akhirnya yang mau bertobat kembali ke pada TUHAN. Itu inti dan maksud kata“Israel” yang dimaksudkan TUHAN kepada manusia. Jadi Israel bukan maksudnya Yahudi. Itu adalah pemahaman yang sangat konyol luar biasa. Alkitab itu menyediakan jawaban penjelasan dari setiap istilah dan dari setiap maksud pesan-Nya.
Kitab Kejadian 32
32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah "Bergumul Melawan" Allah dan manusia, dan engkau menang."

Kitab Yesaya 48
48:4 Oleh karena Aku tahu, bahwa engkau tegar tengkuk, keras kepala dan berkepala batu,

Kitab Yehezkiel 3
3:7 Akan tetapi kaum Israel tidak mau mendengarkan engkau, sebab mereka tidak mau mendengarkan Aku, karena seluruh kaum Israel berkepala batu dan bertegar hati.

Kitab Yehezkiel 44
44:6 Katakanlah kepada kaum pemberontak, yaitu kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Cukuplah perbuatan-perbuatanmu yang keji itu, hai kaum Israel, 
Jadi setiap manusia dari segala penjuru dimuka bumi ini, yang mau bertobat dan mau menjadi umat tebusan dan mau menerima dan menghargai anugerah keselamatan kekal dari TUHAN, maka manusia demikian disebut"ISRAEL". Jikalau ada yang mencoba membantah apa yang saya katakan ini sebagai penafsiran pribadi, maka kita akan dapat menguji kebenaran fakta yang saya nyatakan ini, dengan kita mencoba  sendiri untuk bersedia mengacu kepada pemahaman bahwa“Israel artinya adalah memang orang Yahudi”. Kita ambil satu contoh Firman TUHAN didalam Kitab Yehezkiel yang berbunyi demikian :
Kitab Yesaya 10
10:22 Sebab sekalipun bangsamu, hai Israel, seperti pasir di laut banyaknya, namun hanya sisanya akan kembali. TUHAN telah memastikan datangnya kebinasaan dan dari situ timbul keadilan yang meluap-luap.

Kitab Yeremia 31
31:31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
31:36 "Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu.
Perhatikan pesan Firman yang terdapat didalam Kitab Yesaya 10 ayat 22 yang saya kutip kalimatnya demikian”Namun hanya sisanya akan kembali dan TUHAN telah memastikan datangnya kebinasaan”.

Jikalau Israel artinya adalah“Orang Yahudi”, maka setiap orang Yahudi dan keturunan dagingnnya dimanapun berada dimuka bumi ini semestinya semua wajib harus diselamatkan oleh TUHAN sebagaimana petikan kalimat ayat Alkitab lanjutannya yang berbunyi” TUHAN telah memastikan datangnya kebinasaan dan dari situ timbul keadilan yang meluap-luap”.

Sehingga dengan berdasarkan ketentuan"Israel artinya Yahudi" maka tidak perlu hanya sebahagian orang Yahudi daging saja yang diselamatkan sedangkan sisa orang Yahudi yang lain justru dibinasakan TUHAN. Bukankah dikatakan oleh umat kristen(yang tidak mengerti Alkitab) bahwa " Israel artinya adalah bangsa Yahudi", dan sudah pula dicatatkan Firman TUHAN dalam kitab 31 : 36, bahwa Israel tidak akan berhenti menjadi sebuah bangsa dihadapan TUHAN sepanjang waktu?. Lalu kenapa ada sebahagian orang Yahudi daging yang justru berhenti atau tidak ikut serta menjadi bagian dari sebuah bangsa Yahudi,yang dikatakan tidak akan berhenti menjadi sebuah bangsa sepanjang waktu tersebut ( Kitab Yesaya 10 : 22 "namun hanya sisanya saja akan kembali")?

Lalu kemudian kita akan bertanya kepada orang kristen yang salah memahami Alkitab tersebut. "Kembali" kepada apakah yang dimaksudkan TUHAN dalam firman-Nya tersebut?. Apakah maksudnya "Kembali ke Yerusalem dunia" saat ini?.Kata”Kembali” dalam hal ini maksudnya adalah "Kembali kepada TUHAN", atau kembali kepada jalan TUHAN untuk mendapat anugerah keselamatan kekal agar bisa menikmati hidup kekal ditanah bumi baru yang disebut kerajaan seribu tahun yaitu tanah taman eden yang baru. Jadi kata kembali dalam hal ini bukanlah makusdnya kembali ke tanah di timur tengah. Makanya dikatakan didalam kitab Yehezkiel demikian :
Kitab Yehezkiel 36
36:24 Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu(Kitab Kejadian 3: 23-24-taman Eden).

Kitab Yehezkiel 37
37:21 katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. (Kitab Kejadian 3: 23-24-taman Eden).
Perhatikan pesan TUHAN dalam kitab Yehezkiel ini yang berbunyi” "Aku membawa kamu kembali ke tanahmu".

Kalau orang Israel yang artinya otomatis adalah setiap orang Yahudi daging, maka setiap orang Yahudi daging yang kembali kepada TUHAN akan dibawa kembali kepada tanah bumi di Yerusalem, maka tentu saja janji TUHAN seperti ini hanya menjadi janji kesiasiaan belaka. Karena tidak ada bedanya tanah bumi di Amerika dengan tanah bumi di Yerusalem dunia yang saat ini juga penuh dengan nuansa kekacauan dan ketidakdamaian. Apakah soal tanah bumi di Yerusalem itukah yang dimaksudkan TUHAN dalam ayat Alkitab diatas sebagai tanah orang Israel?.

Jikalau orang kristen juga berfikiran kalau tanah yang dimaksudkan dalam ayat-ayat Alkkitab diatas adalah soal tanah phisik Yerusalem saat ini juga, maka jelas saja TUHAN telah berfirman dengan sia-sia dan tanpa visi dan rencana yang kekal. Pemikiran umat kristen yang demikian juga akan membuat posisi Firman dalam Alkitab seolah-olah menjadi firman yang tidak kosisten alias saling berkontradiksi bila diperhadapkan dengan ayat Alkitab yang ini :
Kitab Kejadian 22
22:18 Oleh keturunanmulah “Semua bangsa” di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku."

Kitab Matius 28
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah “Semua Bangsa” murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Kitab Yesaya 65
65:17. "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.
65:20 Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.
65:25 Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus," firman TUHAN.
Berdasarkan fakta dan uraian ayat Alkitab diatas, dan juga bila mengikuti pemahaman yang salah yang mengatakan bahwa bangsa Israel artinya adalah tentang bangsa Yahudi daging, maka jelas ayat itu bertentangan jikalau sampai bangsa-bangsa lain diluar bangsa Yahudi juga dibaptis dalam nama Bapa Putra Dan Roh Kudus. Karena keselamatan itu hanya untuk bangsa Israel saja alias bangsa Yahudi daging. Jelas fakta ayat Alkitab juga akan bertentangan bila Firman Tuhan dalam Alkitab milik bangsa Yahudi itu diberitakan ke seluruh bangsa-bangsa didunia. Karena yang akan selamat didalam firman tersebut hanyalah bangsa Yahudi. Bukankah begitu logikanya jikalau pemahaman yang salah tentang bangsa Israel ini di pertahankan setiap diri orang kristen dengan dasar ketidakmengertiannya akan maksud Firman Tuhan?

Tetapi benarkah ayat Alkitab yang saling berkontradiksi atau justru pemahaman umat kristen sendiri yang bersifat sepotong-sepotong sehingga membuat posisi Firman dalam Alkitab seolah-olah menjadi saling berkontradiksi?

Makanya tidak heran, dalam usaha melakukan pembenaran-pembenaran kesalahannya dalam memahami ayat-ayat Alkitab yang hanya sepenggal sedemikian, dan tanpa disengaja atau memang tidak disadari, justru membuat umat kristen sering melakukan penipuan-penipuan kepada sesama umat kristen lain dengan berkata, jangan mempertentangkan ayat-ayat Alkitab dan jangan memperdebatkan ayat-ayat Alkitab.

Coba kita perhatikan taktik sebahagian prilaku umat kristen yang sering berkata “jangan mempertentangkan ayat-ayat Alkitab dan jangan memperdebatkan ayat-ayat Alkitab”, apabila penjelasan ayat-ayat Alkitab dari seorang kristen yang seperti itu sedang dipertanyakan dasar pemahamannya terhadap ayat Alkitab yang sedang diuraikannya.

Hanya karena ingin melindungi dirinya dari ketidaklayakannya memberitakan maksud ayat-ayat Alkitab, maka umat kristen lain yang sedang mempertanyakan kebenaran pemahaman dan penjelasan seorang kristen demikian justru secara tidak langsung sedang dijustifikasi oleh umat kristen yang tidak Alkitabiah tersebut seolah-olah sedang memperdebatkan ayat-ayat Alkitab dan mencoba mempertentangkan ayat-ayat Alkitab.Padahal yang sedang dipersoalkan dan dipertanyakan oleh umat kristen lainnya adalah soal pemahaman seorang pemberita firman itu terhadap ayat-ayat Alkitab yang sedang dijelaskannya.

Taktik melakukan pembenaran terhadap pemahaman-pemahaman yang salah demikian wajib dilawan dengan pengajaran yang benar dan tidak boleh didiamkan untuk kemudian membuat banyak orang-orang kristen lainnya jadi ikut-ikutan salah dalam memahami maksud-maksud ayat Alkitab.

Orang-orang kristen yang keukeh membuat pembenaran-pembenaran terhadap kesalahan-kesalahannya memahami ayat-ayat Alkitab demikian sering bukannya bertobat dan bercermin dan diri dan berusaha mempertanyakan dan menguji iman dan pengetahuannya soal maksud ayat Alkitab. Seorang kristen yang tidak Alkitabiah demikian malah tidak pernah bersedia menguji iman dan pemahamannya tentang maksud ayat-ayat Alkitab. Dan mereka juga enggan mempertanyakan kepada dirinya sendiri, mengapa penjelasannya sebagai seorang pemberita Firman malah jadi membuat ayat-ayat Alkitab seperti saling berkontradiksi.

Disatu sisi seorang pemberita Firman dari ayat Alkitab dari kitab perjanjian baru sedang menjelaskan tentang satu soal, namun disisi lain penjelasannya tersebut kemudian malah jadi bertentangan dan malah berkontradiksi dengan ayat-ayat kitab Nubuat yang sering disebut sebagai kitab Perjanjian lama.

Dan lebih berbahayanya dari prilaku umat kristen yang tetap bersikap mempertahankan kesalahannya memahami maksud-maksud ayat Alkitab perjanjian baru yang pada ujungnya bisa memposisikan ayat Alkitab perjanjian baru dan perjanjian lama menjadi saling berkontradiksi, sering sekali tanpa sadar justru menghina TUHAN sang pemilik firman dengan berkata kalau kitab perjanjian lama itu sudah tidak berlaku lagi dengan segala perintahnya. Sehingga kemudian dianggap menjadi sesuatu hal yang wajar-wajar saja kalau kitab perjanjian lama dan perjanjian baru itu mengalami kontradiksi pesan. Pemikiran seorang pemberita firman seperti itu adalah bagian dari perbuatan penghinaan kepada Firman dan bagian dari penyangkalannya kepada sang pemilik Firman.

Kitab Nubuat atau yang sering disebut kitab perjanjian lama adalah kitab untuk semua orang Israel, yaitu setiap orang yang mau mengikuti YESUS yang adalah TUHAN pencipta langit dan bumi dari dahulu sampai selamanya dan tidak pernah berubah dan berganti-ganti. Kitab perjanjian lama atau kitab Nubuat bukan khusus untuk orang Yahudi zaman purba.Pemahaman soal perlunya pembedaan dan pendikotomian Kitab perjanjian lama dengan Kitab perjanjian baru itu adalah sebuah pendoktrinan yang salah fatal. Karena umat kristen malah mencoba memisahkan Kitab Nubuat (Perjanjian Lama) dan Kitab Penggenapan nubuat (Perjanjian Baru) sebagai kitab yang seolah-olah memang berlawanan pesan.

Bukankah dalam catatan kitab perjanjian baru dijelaskan, bahwa YESUS sendiri sudah memberitakan injil selama Dia mengajar sebahagian manusia dibumi ditanah Yerusalem dan sekitarnya saat itu?--Artinya Injil sendiri sudah diberitakan jauh-jauh hari oleh YESUS sebelum adanya catatan kitab perjanjian baru seperti kitab Matius Markus Lukas Yohanes dan surat para rasul yang sekarang ini dianggap umat Kristen sebagai khusus kitab injil bagi umat Kristen.

Jikalau YESUS sendiri ternyata sudah memberitakan injil justru sebelum adanya kitab Matius Markus Lukas Yohanes, lalu apakah sebenarnya pengertian injil itu dan injil yang manakah yang dimaksudkan yang sudah diberitakan oleh YESUS dalam maksud ayat dibawah ini?

Kitab Matius 4

4:23. Yesus-pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

Kitab Matius 9

9:35. Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Kitab Markus 1

1:14. Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,

Apakah sudah ada Kitab Matius Markus Lukas Yohanes dan Kitab Para Rasul dan surat Paulus pada saat YESUS memberitakan Injil Kerajaan Surga dalam keterangan ayat-ayat kitab diatas?. Tentunya memang belum ada bukan!.

Kalau demikian, yang manakah sesungguhnya yang dimaksudkan sebagai injil kerajaan surga tersebut jikalau umat kristen saat ini justru mengatakan kalau kitab perjanjian lama itu sudah tidak berlaku lagi karena kitab perjanjian lama itu hanya dikhususkan bagi orang Israel?.

Bukankah injil itu maksudnya adalah janji-janji TUHAN tentang anugerah keselamatan kekal kepada manusia yang sudah tercatat didalam kitab Nubuat yang disebut kitab perjanjian lama?--Berarti Injil itu adalah kitab Nubuat atau disebut kitab perjanjian lama.Tetapi lucunya, setiap umat kristen yang berkata :"Bahwa kitab perjanjian lama itu sudah tidak berlaku karena kitab perjanjian lama itu hanya dikhususkan bagi orang Israel" yang diartikannya adalah bangsa Yahudi daging. Padahal justru dirinya sendiri sebagai orang kristen itu adalah orang Israel itu sendiri?.

Israel itu artinya adalah orang kristen itu sendiri. Lalu kenapa umat kristen menjadi sedemikian bodoh dengan berkata kalau kitab perjanjian lama sudah tidak berlaku, tapi anehnya umat kristen juga akan berkata kalau kitab perjanjian lama itu hanya khusus untuk orang Israel alias khusus untuk orang kristen?.

Bukankah secuil kalimat statement seperti ini menjadi ocehan yang tak bermakna dan tidak difahami sendiri artinya?. Kalau ucapan mulut sendiri saja tidak bisa difahami maknanya, lalu bagaimana lagi kita akan mampu memahami ucapan mulut orang lain atau maksud-maksud ayat-ayat Alkitab yang sudah pasti punya misteri surgawi?

Israel artinya adalah orang yang bertobat. Orang-orang yang ditebus dan dikuduskan. Israel bukan artinya orang Yahudi atau keturunan daging bangsa Yahudi. Kebenaran bahwa maksud Israel adalah orang-orang pengikut TUHAN Itu bukanlah penafsiran umum atau penafsiran saya, melainkan memang itulah maksud surgawi dari sebutan Israel.

Jadi yang istimewa dihadapan TUHAN itu adalah sekumpulan manusia  yang bertobat dan yang mau kembali kepada TUHAN dari perbuatan jahatnya. Israel bukan berbicara soal bangsa daging sebagaimana pemikiran manusia. Tidak ada kelebihan bangsa Yahudi daging dihadapan TUHAN dibandingkan manusia daging lain dimuka bumi ini. Yang ada kelebihan itu adalah bangsa Israel. Bukan kelebihan bangsa Yahudi daging.

Makanya tidak heran, penemuan dan kemajuan teknologi dalam peradaban manusia, tidak melulu hanya berasal dari penemuan yang ada keturunan dagingnya dari bangsa Yahudi. Melainkan juga bisa berasal dari suku bangsa-bangsa lain diluar keturunan daging bangsa Yahudi. Yaitu manusia-manusia Israel, yaitu manusia-manusia yang sudah mau bertobat kepada TUHAN. Manusia-manusia yang mau kembali kepada TUHAN. Jadi setiap orang dari suku bangsa manapun, bila sudah menjadi bangsa Israel atau bila sudah menjadi manusia yang mau mengikuti TUHAN, akan diberkati TUHAN secara lebih dalam hal ilmu pengetahuan dan dalam segala hal. Jadi itulah bukti uraian yang sesungguhnya yang sudah menjelaskan dengan terang, kalau bangsa Israel memang bukanlah maksudnya soal bangsa Yahudi secara daging.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Post Bottom Ad