Mengapa TUHAN Mengutus Diri-Nya? - Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Pencipta Langit Bumi

Artikel Terbaru

Home Top Ad

Post Top Ad

Senin, 16 Oktober 2017

Mengapa TUHAN Mengutus Diri-Nya?

Mengapa TUHAN Mengutus Diri-Nya?


Tentu kita sudah sering membaca dan bahkan sudah menyimpulkan makna kata yang sering diucpakan oleh Yesus yang berkata soal 'Diutus' yang berkaitan diri-Nya. Kita pun sudah biasa menterjemahakan atau mengartikan kata 'Diutus' itu dengan pengertian disuruh.

Tetapi perlu kita fahami lebih mendalam, maksud sesungguhnya dan tujuan dari arti kata 'Diutus' itu, agar kita mengerti apa sesungguhnya yang dimaksudkan Yesus tentang kata 'Diutus' tersebut. Satu hal yang harus kita ingat, bahwa tujuan akhir dari 'Diutus' adalah 'agar terlihat'. Karena itulah saya akan menjabarkan galkiian makna dari kata 'Diutus' atau "Mengutus' yang berkaitan dengan diri Yesus itu sendiri

Mengapa Dia harus perlu berteka-teki dengan penyampaian ungkapan-Nya tentang kata 'Diutus' atau 'Mengutus'?--Karena itu memang sifat-Nya agar tidak semua rencana-Nya kepada manusia dapat terbaca oleh si Malaikat pemberontak yang selalu usil untuk turut terlibat merusak rencana Tuhan bagi kebaikan manusia. Hal itu sudah dinyatakan oleh-Nya sendiri sebagaimana tertulis dalam :

Kitab Mazmur 78

78:1. Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku.
78:2 Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala.

Lalu mengapa Dia perlu 'Mengutus' diri-Nya sendiri?--Jawabnya karena Dia adalah SANG ROH yang kudus yang tidak bisa terlihat dan terjangkau oleh mata jasmani manusia. Karena itu Dia memang harus 'Mengutus = Mengirim = Memperlihatkan = Menampakkan' diri agar bisa terlihat oleh manusia.

ROH artinya HIDUP.

ROH (Ruach Hakodesh = רוּ×—ַ ×”ַקֹּדֶשׁ = Roh Kudus = Holy Spirit)-atau SANG ROH artinya SANG HIDUP = SUMBER HIDUP = SUMBER AKTIF = SUMBER POWER = SUMBER TENAGA = SUMBER SPIRIT = SUMBER KUASA = SUMBER DAYA.

ROH adalah Hakekat Diri TUHAN - Nature Konstitusi Diri TUHAN – Hukum Essensi Diri TUHAN.

Kitab Yohanes 4

4:24 ALLAH itu ...ROH...

Makanya YESUS berkata :

Kitab Yohanes 11

11:25 Jawab Yesus: "Akulah KEBANGKITAN dan HIDUP ( ROH )

Kitab Yohanes 14

14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP (ROH).

14:19 ....,Sebab Aku HIDUP (ROH)...dan kamu-pun akan Hidup(roh).

Kitab Keluaran 3

3:14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu:

“AKULAH AKU telah mengutus AKU kepadamu."

“AKULAH AKU Mengutus = Mengirim = Menampakkan = Memperlihatkan AKU kepadamu."

PARAREL

Kitab Yohanes 12

12:45 Dan barangsiapa melihat AKU...ia melihat DIA...yang telah mengutus AKU.

Dan barangsiapa melihat AKU...ia melihat DIA...yang telah Mengutus = Mengirim = Menampakkan = Memperlihatkan AKU.

Lalu mengapa TUHAN harus mengutus diri-Nya sendiri?--Jawabnya oleh karena belas kasih-Nya kepada manusia yang akan binasa dalam penghukuman-Nya sendiri.

Mengapa manusia harus dikasihani dengan cara TUHAN harus mengutus diri sendiri?--Bukankah TUHAN berkemampuan mengasihi manusia cukup dari Firman ucapan-Nya tanpa perlu harus mengutus diri-Nya sendiri didalam daging dan mendatangi manusia?

Jawabnya, supaya genap keputusan hukum-Nya yang sudah berketetapan kepada manusia demikian :

Kitab Kejadian 2

2:17 ....sebab pada hari engkau memakannya, Pastilah Engkau-(Manusia) mati."

Loh, apa hubungannya kewajiban mati kepada Adam bisa menjalar kepada manusia keturunannya?

Jawabnya, karena saat Adam sudah terkutuk wajib mati, semua manusia keturunannya berada dalam tubuh Adam. Jadi tidak ada manusia keturunan Adam yang manapun yang bisa terlepas dari hukuman mati yang sudah ditetapkan TUHAN.

Memangnya siapa manusia yang mampu melawan keputusan dan ketetapan hukum TUHAN?

Kitab Yesaya 43

43:11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.
43:12 Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah.
43:13 Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?"

Jadi bukan karena Adam telah mewariskan dosa pribadinya kepada keturunannya. Melainkan memang semua manusia sudah terkutuk wajib mati binasa saat semua manusia keturunan adam masih berada didalam tubuh Adam-Hawa.

Loh...mengapa manusia keturunan adam jadi terkutuk wajib mati binasa kekal di neraka?--Jawabnya, Karena manusia telah menjadi Penghujat Sang Roh?

Loh kok bisa?----Jawabnya ya...bisa dan otomatis. Karena manusia telah menjadi penurut Penghujat Sang ROH, yaitu Malaikat pemberontak dijaman kekekalan. Manusia menjadi penghujat Sang Roh ditaman eden, yaitu mengikuti bujukan Malaikat Pemberontak. Sehingga manusia otomatis adalah juga penghujat sang ROH. Jadi penghujat sang ROH wajib mati dan tidak akan diampuni. Makanya YESUS berkata dan mengingatkan itu kepada manusia dengan berkata :

Kitab Matius 12

12:31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi HUJAT terhadap ROH yang Kudus tidak akan diampuni.

Makanya Rasul Paulus pun sudah menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat kristen Roma demikian :

Surat Roma 6

6:16 Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba "untuk mentaatinya", kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?

Loh...kan semua manusia memang harus mati dalam kodratnya?---- Jawabnya tidak.

Manusia diciptakan dalam tujuan bukan untuk mati atau binasa dineraka. Melainkan untuk tujuan hidup kekal di taman eden dan untuk menikmati kebaikan TUHAN semata.

Jadi manusia wajib mati binasa dikemudian hari adalah karena pelanggaran kepada hukum TUHAN. Karena manusia sudah terkutuk bersama-sama dengan malaikat pemberontak yang menularkan kutuk kekal dalam dirinya kepada diri manusia yang mentaati bujukannya. Manusia telah berubah menjadi segolongan manusia penurut kepada sang penghujat ROH, yaitu malaikat pemberontak tersebut. Yang otomatis juga akan menjadikan manusia sebagai segolongan penghujat Sang ROH.

Itulah sebabnya tidak ada kata pengampunan kepada manusia dan kepada Malaikat pemberontak, melainkan semuanya wajib sama-sama mati binasa kekal dineraka. Itulah dasar hukum kenapa TUHAN harus tetap menghukum mati manusia.

Didasarkan atas ketetapan hukum yang tidak akan mungkin diubah tersebut, maka manusia semuanya akan binasa kekal dineraka. Sedangkan malaikat pemberontak justru akan tertawa dan bersuka cita karena merasa berhasil menyesatkan manusia ciptaan TUHAN dan merasa berhasil memecah belah TUHAN dengan anak-anak-Nya yaitu semua manusia. Malaikat pemberontak merasa berhasil merebut manusia ciptaan TUHAN menjadi penurut-penurut bujukannya/rayuan kata-katanya.

Menghadapi kenyataan dari ulah manusia yang demikian, TUHAN sangat geram murka dan sangat sakit hati atas prilaku manusia yang tidak setia kepada-Nya. Dan perbuatan manusia yang sedemikian itu adalah bukti perbuatan penghujatan kepada diri-Nya selaku pencipta manusia. Manusia berubah menjadi golongan makhluk penghujat Sang Roh, karena manusia sudah taat untuk mengikuti bujukan sang penghujat Roh yaitu Malaikat pemberontak. Sehingga tidak ada lagi pengampunan bagi manusia yang telah menghujat diri-Nya yang adalah sang ROH yang kudus.

Disisi lain, TUHAN juga tahu kalau manusia adalah makhluk yang lemah dan tertipu oleh jebakan si malaikat pemberontak. Sehingga manusia yang tertipu ini pada dasarnya tetap mendapat belas kasihan dari TUHAN.

Tetapi disisi lain, hukum-Nya pun harus tetap tegak dengan tetap membinasakan siapapun makhluk yang telah menghujat diri-Nya. Hukum kemuliaan Ilahi-Nya harus tetap tegak tanpa toleransi.

Lalu dengan cara bagimana TUHAN menegakkan hukuman-Nya kepada manusia karena hukum kematian bagi manusia itu memang tidak bisa diubah, namun tanpa harus membinasakan manusia dan juga tidak menanggungkan semua derita kematian itu kepada manusia itu sendiri?

Apakah TUHAN akan mengutus malaikat untuk berubah hakekat menjadi manusia?

Jika memilih ketetapan demikian, maka TUHAN sendiri berarti akan mengubah hukum kodrat diri malaikat yang bersifat kekal dari dulunya. Dan itu artinya TUHAN juga akan mengorbankan diri malaikat bagi kepentingan manusia. Sedangkan hal seperti Itu bukan sifat keadilan hukum TUHAN.

Lalu apakah dengan cara mengutus seorang nabi (yang adalah manusia juga) untuk menjadi korban/tumbal perwakilan kewajiban mati bagi semua manusia?--Maka ketetapan yang sedemikian-pun tetap juga adalah hukum ketidak adilan bagi seorang diri nabi manusia yang dikorbankan tersebut.

Karena Dia sendiri pada dasarnya tidak pernah menginginkan"Seorangpun" dari anak manusia itu untuk binasa dan menanggung hukuman mati karena memang Dia sangat mengasihi manusiia. Namun disisi lain, hukum-Nya untuk tetap mematikan semua manusia harus tetap tegak. Sebab tidak ada pengampunan apapun bagi semua manusia yang telah menghujat diri-Nya yang adalah Sang Roh yang kudus.

Karena itulah, Dia menumbuhkan satu tunas dari keturunan Daud untuk didiami-Nya dan digiring-Nya. Untuk tujuan melakukan tanggungjawab kemanusiaan dari seluruh manusia bumi, yang wajib harus bertanggungjawab secara hukum kepada diri-Nya selaku pembuat keputusan hukuman matii.

Ditumbuhkanlah tunas untuk kemudian akan dimatikan menggenapi tuntutan hukum-Nya yang menuntut kematian semua manusia yang telah menghujat diri-Nya.

Itulah sebabnya Rasul Paulus menjelaskan didalam suratnya kepada jemaat Roma tentang perbuatan dari pihak TUHAN yang berdiam dalam jasmani itu demikian :

Surat Roma 11

11:33. O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
11:34 Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?
11:35 Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?
11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

YESUS sendiri pun sudah menegaskan kebenaran akan perbuatan-Nya untuk berdiam dalam jasmani itu dengan berkata demikian :

Kitab Yohanes 14

14:10 Tidak percayakah engkau, Bapa, yang diam di dalam Aku (jasmani), Dialah yang(sedang) melakukan pekerjaan-Nya.

Kitab Mikha 5

5:2 (5-1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

Perhatikan :

“dari padamu akan bangkit bagi-Ku = Untuk-Ku = Milik-Ku!!

Milik-Ku = Artinya TUBUH JASMANI yang dilahirkan Maria itu adalah milik TUHAN 100 % karena tubuh itu terlahir tanpa melalui perkawinan manusia.

Kitab Yesaya 42 ( NUBUAT )

42:1. ……..Aku telah menaruh ROH-KU (Diri-Ku Sendiri) ke atasnya (Bait-Jasmani-Nya-Perwakilan Manusia- yang dilahirkan Maria),...supaya ia (jasmani) menyatakan HUKUM (Ketetapan Kematian Manusia Kitab Kejadian 2 : 17) kepada bangsa-bangsa.

Jadi untuk tujuan penegakan hukum-Nya mematikan manusia dikayu salib itulah TUHAN harus mengutus=mengirim=menampakkan=memperlihatkan diri dalam jasmani, untuk menjadikan jasmani yang digiring-Nya tersebut sebagai manipestsai diri semua manusia untuk wajib mati sebagai bentuk pertanggungjawaban manusia memenuhi tuntutan hukum-Nya. Itulah detail kronologis dan sebab musabab mengapa TUHAN harus mengutus diri-Nya dan berdsiam dalam jasmani serupa manusia.

Jadi Alkitab itu sangat logis dan kronologis, punya dasar, punya alasan dan tujuan yang jelas, mengapa TUHAN harus "Mengutus" diri-Nya sendiri dalam jasmani untuk berada ditengah-tengah manusia.

Kitab Matius 16

16:24. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang" yang mau mengikut Aku (TUHAN) ...harus..."memikul salibnya" ......

Sehingga "Setiap Orang" yang melakukan penyangkalan sudah pernah diselamatkan YESUS, akan tetap tergolong kepada manusia yang masih terkutuk dan wajib binasa kekal dineraka nantiya.

Akan dibinasakan bersama-sama dengan sipenular kutuk, yaitu si malaikat pemberontak. Yang sedianya neraka tempat kebinasaan kekal itu hanyalah diperuntukkan bagi si Malaikat yang telah memberontak/malaikat yang telah menghujat diri-Nya.

Kitab Matius 25 : 41

25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang TERKUTUK, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

Perhatikan :

** Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang TERKUTUK,

** enyahlah ke dalam api yang kekal….YANG TELAH SEDIA… untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.

Perhatikan kalimat " YANG TELAH SEDIA "

Artinya :

“Sejak belum ada manusia, Api yang kekal untuk membinasakan itu....sudah ditetapkan hanya untuk membinasakan Malaikat-malaikat pemberontak dan pengikut-nya.

Dan konyolnya, ada manusia juga yang bersedia mengikuti bujukan si malaikat pemberontak tersebut......yaitu...semua umat islam yang selalu berusaha melakukan penyangkalan kepada TUHAN yang sudah berkarya menyelamatkan-Nya.

Karena manusia-manusia yang demikian dengan sendirinya mengaku tidak bersedia tunduk kepada tuntutan hukum TUHAN yang sudah menetapakan semua manusia wajib mati memenuhi tuntutan Hukum-Nya.

Kitab Yesaya 53

53:10. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia(Manusia) dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia-(Manusia) akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut-(Bersambung Di surga), dan kehendak TUHAN -(Putusan Hukuman Mati Bagi semua manusia-Kejadian 2 : 17) akan terlaksana olehnya(Ketaatan manusia mengakui kematian dikayu salib sebagai kematian diri masing-masing manusia).

Pertanyaan-pertanyaan tantangan kepada Iman sendiri seperti ini jarang sekali melintas dipikiran umat kristen sebagai awal atau sebagai dasar pengkritisannya terhadap dasar terjadinya penyaliban dan hukuma mati kepada manuia yang ditanggungkan didalam jasmani yang digiring TUHAN yang sering disebut YESUS.

Ketakutan umat kristiani membangun dasar imannya berdasar pengertian atas ayat Alkitab, melainkan hanya berdasar pada iman buta, tanpa sadar justru membawa umat kristiani makin menjauh dari kebenaran Firman itu sendiri. Manusia semakin terdisorientasi imannya karena tidak ada dasar pengertiannya akan Firman yang dibacanya dari dalam Alkitab.

Karena Indonesia pada umumnya atau umat kristiani pada umumnya adalah manusia pemalas dalam hal membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Post Bottom Ad