'Iblis' berasal dari bahasa Yunani' διάβολος'. Makna kata Diabolos adalah”Dia Ditengah”.Jadi frasa”Iblis” ini dapat dimaknai secara sederhana sebagai “Ditengah Sebagai Penghalang” atau “Sebagai Penentang” atau”Berada Diantara Dua Pihak” atau”Perantara Yang Menghalangi”. Jadi kata”Iblis" tersebut bukanlah berkonotasi tentang sebuah perbuatan jahat. Bukan pula berkonotasi sebagai sebuah prilaku 'Menyesatkan' atau 'Menjerumuskan”.Itu yang perlu difahami dari makna kata 'Diabolos' atau 'Iblis' tersebut'.2 Samuel 24
24:1. Bangkitlah pula murka TUHAN terhadap orang Israel; Ia MENGHASUT Daud melawan mereka, firman-Nya: "Pergilah, HITUNGLAH orang Israel dan orang Yehuda."1 Tawarikh 21
21:1. Iblis bangkit melawan orang Israel dan ia membujuk Daud untuk MENGHITUNG orang Israel
Manusia jelas bisa menjadi”Penghalang”!TUHAN-pun bisa menjadi“Penghalang”. Syaitan-pun bisa menjadi”Penghalang”.!Itu yang harus kita fahami dengan benar. Manusia bisa menjadi “Penghalang (Iblis)” terhadap sesama manusia, misalnya orang tua yang akan”Menghalangi”anaknya agar jangan sampai anaknya tersebut terjerumus kepada perbuatan maksiat, atau jangan sampai terjerumus kedalam penggunaan narkoba. Jadi dalam hal ini, si orang tua tersebut adalah “Iblis” bagi anaknya.
Lalu apakah dalam hal ini, si orang tua tersebut telah bermaksud menyesatkan anaknya?. Jawabnya tidak. Orang tua yang menjadi iblis bagi anaknya yang demikian adalah justru menjadi seorang penghalang yang baik bagi anaknya, yaitu melindungi anaknya dari mara bahaya.
Syaitan membujuk”Adam” agar memakan buah pengetahuan yang sudah dilarang dimakan oleh TUHAN. Dalam hal ini, Syaitan menjad”Penghalang(Iblis) kepada Adam agar jangan berbuat taat kepada perintah TUHAN. Bagaimana kita memandang dua posisi Iblis yang diperankan oleh Tuhan dan juga diperankan syaitan dalam hal ini?.
Tuhan menjadi Iblis bagi Adam dengan melarang atau menghalangi Adam agar jangan memakan buah pengetahuan, agar Adam jangan mati. Tetapi Syaitan menjadi Iblis dalam hidup Adam agar Adam menyingkirkan penghalangan yang dilakukan Tuhan.. Dimana hal itu dilakukan syaitan kepada Adam adalah demi tujuan untuk membuat Adam berseteru dengan Tuhan dan membuat Adam menjadi berdosa dan diputuskan untuk mati.
Apakah dalam hal ini Syaitan adalah penyesat dan penjerumus dalam perbuatannya menghalangi adam untuk taat kepada perintah TUHAN?. Apakah dalam hal ini Tuhan menjadi Iblis penyesat bagi Adam atau justru sebaliknya.
A.Kitab Kejadian 2
2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
B.Kitab Kejadian 3
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
TUHAN bisa menjadi“Penghalang (Iblsi)” kepada Firaun, ketika TUHAN menghalangi Firaun untuk dapat mengejar bangsa Israel dengan membuat tiang api sebagai penghambat pasukan kuda Firaun mengejar bangsa Israel didekat laut merah. TUHAN menghalangi Firaun mendekati bangsa Israel dengan tiang api, maka apakah perbuatan Tuhan yang menghalangi pelaku kejahatan melakukan niatannya adalah bentuk sebuah penyesatan dan penjerumusan Tuhan kepada bangsa Israel?- Jawabnya tidak, melainkan Tuhan berposisi sebagai Iblis atau berposisi sebagai penghalang kejahatan Fi'aun yang hendak membinasakan bangsa Israel. Tujuan Tuhan sebagai Iblis adalah untuk mendatangkan keselamatan bagi bangsa Israel.
Kitab Keluaran 14
14:19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.
14:20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu.
Demikianlah hal sederhana yang harus difahami semua orang, agar belajar memahami makna dan maksud kata dalam sebuah kalimat yang dibacanya. Sehingga akan muncul suatu pengertian yang benar dalam memahami setiap bacaan kalimat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar