Dasar Alkitab Sabbat Hari Minggu - Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Pencipta Langit Bumi

Artikel Terbaru

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 23 Desember 2017

Dasar Alkitab Sabbat Hari Minggu

Dasar Alkitab Sabbat Hari Minggu


Banyak pihak yang mencoba menggugat keberadaan pelaksaan sabat kristen pada hari minggu yang dituding tanpa berdasar Alkitab. Bahkan dikalangan umat kristen sendiri sering terjadi perdebatan dan perbedaan pendapat mengenai sabat tersebut. Tetapi itu semua tidak terlepas dari ketidakmengertian mereka akan maksud hakiki dari perintah sabbat tersebut.

Ada beberapa penentangan dan pembenaran soal pelaksaan sabat yang dilakukan pada hari minggu, tetapi semuanya mengemukakan pendapatnya hanya berdasarkan asumsi belaka dan bukan berdasar apa yang dinyatakan Alkitab. Beberapa orang yang berpendapat soal sabat hari minggu itu, ada beberapa orang mengemukakakn pendapat sebagaimana tertulis dalam uraian dibawah ini :

James Cardinal Gibbons, Pemimpin Bishop Katolik Baltimore setuju bahwa perpindahan ke hari Minggu tidak didasari Alkitab, tetap pekerjaan Gereja Katolik sendiri. dalam bukunya, “Kamu boleh baca Alkitab dari Kejadian ke kitab Wahyu, dan kamu tidak akan menemukan sebuah kalimat memerintahkan pengudusan hari Minggu. Ayat-ayat memerintahkan ibadah agama hari Saptu, hari dimana kita tidak pernah menguduskannya.” (“The Faith of Our Fathers, tahun 1876”)

Richard Bauckham, professor Perjanjian Baru pada University of St. Andrews, Scotlandia ,”Hari ketujuh adalah hari Sabtu. Tidak ada hari lainnya dipanggil hari Sabat di dalam Perjanjian Lama dan Baru.”

Jan Marcussen, seorang pendeta Advent Hari Ketujuh dari Thompsonville, Illinois pada tahun 2001 menawarkan 1 juta USD kepada siapa yang bisa membuktikan dengan jelas secara Alkitabiah bahwa hari pertama adalah hari Sabat. “Memelihara hari Minggu sebagai hari Sabat adalah tipuan terbesar yang Dunia pernah melihat,” ia berkata. Bukunya tentang masalah Sabat ke menjadi Minggu bisa dibaca on-line: National Sunday Law.

John Pinkston, presiden dan pendiri the Congregation of God Seventh Day dalam komentarnya tentang perkataan Yohanes di pulau Patmos ,”Pada hari Yahweh aku dikuasai oleh Roh… (Wah 1:10) Itu tidak berbicara apapun tentang hari Minggu. Itu berbicara tentang “hari Yahweh yang dimaksud dalam Perjanjian Lama. Baca Mark 2:28; Yes 58:13)

Ini beberapa alasan mengapa menguduskan hari Sabat (hari ketujuh) menjadi hari Minggu (hari pertama):

Dr. Samuele Bacchiocchi seorang pensiunan professor theology pada Andrews University di Michigan, Gelar dokternya di dalam Sejarah Gereja didapat dari Roma. Ia memberikan dua factor alasan:

Anti Judaism telah menyebabkan ditinggalkannya hari Sabat. Penyembahan kafir dewa matahari (SUN god) telah mempengaruhi pengadopsian hari Minggu. Penggambilan 25 Desember untuk perayaan Natal adalah mungkin contoh yang paling explicit dari pengaruh penyembahan matahari pada kalender liturgy Kristen. It adalah sebuah fakta yang diketahui bahwa pesta kafir the Dies Natalis Solis Invicti – kelahiran dari Matahari Yangtakterkalahkan (the Invincible Sun) telah dirayakan pada tanggal itu.

Tahun 312, Ketika Kaisar Roma Constantine menjadi ‘Kristen’, pada tanggal 7 Maret 321 dia menetapkan bahwa hari Minggu adalah hari istirahat, toko-toko harus tutup kecuali petani dipedesaan. Dia menyembah semua dewa-dewa – khususnya Appolo dewa matahari. Dia memilki nama Pontifex Maximus yang adalah titel dari imam besar kafir

Paus Sylvester I (314-337): ”Jika setiap hari Minggu adalah untuk dirayakan secara gembira oleh para Kristen mengenang kebangkitan (-Nya), karenanya setiap hari Sabat mengenang penguburan (-Nya) adalah bagi kotoran-manusia (kebencian yang dalam atau kutukan) orang-orang Yahudi.”
   
Tahun 363, pada Sidang Laodikia, Gereja Roma – Gereja Roma Katolik sekarang – menyatakan, ”Orang-orang Kristen harus tidak judaize dengan beristirahat pada hari Sabat, tetapi harus kerja pada hari itu, sebagai ganti hormati Hari Yahweh [hari Minggu],… Tetapi jika seseorang ditemukan ada sebagai Judaizers, mereka akan ada dikeluarkan dari Kristus.”

Tahun 380, Penguasa Theodosius membuat Kristen Katolik pemelihara hari Minggu menjadi agama resmi di daerah kekuasaannya,

9 Febuari 1893. Kansas City Catholic menulis: “Gereja Katolik oleh otoritasnya sendiri yang tidak ada salah telah menciptakan hari Minggu sebuah hari libur untuk mengambil tempat hari Sabat dari hukum yang lama.”

Tahun 1998, Paus Yohanes II pada suratnya Dies Domini kepada para bishop dan umat Katolik: Hari Minggu dipanggil hari kebangkitan Massiah.

Alkitab mencatat: tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur… . Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Yahweh Yahshua. .. tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, (Luk 24:1-6). Dengan kata lain, pada hari Minggu dini hari saat mereka tiba, kuburan sudah kosong.

Ada dua dasar hukum dalam Alkitab yang menjelaskan asal mula diterapkan-Nya sabat dalam kehidupan manusia. Bagi Yahudi dan Kristen, mengkuduskan hari sabat adalah sebuah keharusan karena merupakan perintah yang kekal dari Tuhan berdasarkan dua Kitab yang tertulis diatas. 

Dalam praktek"Sabat" antara Yahudi dan Kristen, terdapat perbedaan dalam menentukan hari yang dikuduskan. Orang-orang Yahudi menjadikan hari sabtu sebagai hari yang dikuduskan(Sabat) sementara orang-orang Kristen menjadikan hari Minggu sebagai hari yang dikuduskan(Sabat).

Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan dasar penanggalan antara orang-orang Yahudi dengan orang-orang Kristen.Orang-orang Yahudi menggunakan penanggalan sistim Yahudi dan orang-orang Kristen menggunakan penanggalan sistim Gregorian.Dimana dalam penanggalan sistim kalender Yahudi, hari pertamanya dihitung mulai dari hari Minggu sehingga hari ketujuhnya jatuh pada hari Sabtu. Sementara penanggalan dalam sistim kalender Gregorian hari pertamanya adalah hari Senin, sehingga hari ketujuhnya jatuh pada hari Minggu.

Lalu apakah penerapan Syabbat antara Yahudi dan Kristen itu bertentangan dan menyalahi perintah TUHAN?..Jawab-nya : Sama sekali tidak bertentangan dan tidak menyalahi perintah TUHAN.Sebab sebagaimana saya uraikan secara implisit diatas, bahwa :

a.Orang-orang Yahudi menggunakan penanggalan Yahudi yang hitungan hari pertamanya dimulai dari hari minggu, dan hari yang ketujuh akan jatuh pada hari sabtu sebagai sabat bagi jemaah orang Yahudi.

b.Orang orang Kristen diseluruh dunia secara mayoritas menggunakan sistim penanggalan Gregorian yang hitungan hari pertamanya dimulai dari hari senin, dan hari ketujuhnya akan jatuh pada hari minggu sebagai sabat.

Apakah saya mengada ngada dan menafsirkan sesuka hati tentang perintah pelaksanaan syababt?--Tidak- Saya percaya sepenuhnya kalau TUHAN tidak akan pernah kalah terbungkam dan pasti akan selalu menyediakan jawaban logis bagi se-triliun pertanyaan manusia yang selalu mencoba menggugat konsistensi Firman-Nya.

Yesus berkata"Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,".Apa pengertian sederhana dari kalimat ucapan Yesus tersebut?. Pengertiannya adalah, sabat itu diadakan adalah dalam rangka untuk kepentingan manusia. Sabat diadakan bukan untuk kepentingan Tuhan. Tuhan memerintahkan agar setiap manusia memiliki satu hari sebagai hari istirahat dalam setiap perputaran tujuh hari. Bukan karena Tuhan memerintahkan dan menetapkan kalau hari Istirahat manusia adalah wajib hari sabtu menurut kalender yahudi. Melainkan Tuhan memerintahkan tiap-tiap jiwa manusia haruslah membuat satu hari sabat/istirahat bagi dirinya sendiri dari tujuh hari yang tersedia dalam perputaran hari.

Jadi kita sebagai'anak manusia' adalah pihak yang berkuasa mengatur kapan hari sabat bagi diri kita masing-masing. Tuhan sudah memperhitungkan mengenai jumlah manusia yang tidak akan mungkin bisa diseragamkan dalam segala kegiatannya dimuka bumi ini. Putaran waktu bumi bahagian barat dan bahagian timur saja sudah jelas berbeda dalam putaran waktu selama 24 jam. Sebab hari yang akan dijalani manusia yang hidup dibahagian timur tidak akan pernah bertemu dihari yang sama dengan nama hari manusia yang hidup dibahagian barat.

Karena itulah dalam menyampaikan perintah cikal bakal perintah pelaksanaan sabat tersebut, Tuhan Yesus sudah sejak semua menyediakan dua pilihan hari sebagai hari pertemuan kudus didalam kehidupan umat manusia melalui suku bangsa Yahudi. Yang bila dipaparkan dalam hitungan kalender Yahudi, maka pilihan sabat itu sudah ada dua macam hari ketentuannya, yaitu pada hari yang pertama(minggu) dan pada hari yang ke tujuh(Sabtu).
Kitab Keluaran 12
12:16 Kamu adakanlah pertemuan yang kudus, baik pada hari yang pertama (Minggu-kalender Yahudi) maupun pada hari yang ketujuh (Sabtu-kalender Yahudi) ; pada hari-hari itu tidak boleh dilakukan pekerjaan apapun; hanya apa yang perlu dimakan setiap orang, itu sajalah yang boleh kamu sediakan.
Jadi yang menjadi dasar Alkitab pelaksanaan sabat bagi umat kristen di hari minggu adalah benar-benar berdasar ayat Alkitab yang terdapat dalam kitab keluaran 12 ayat 16. Demikian penjelasan saya soal dasar Alkitab adanya pelaksanaan sabat pada hari minggu. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Post Bottom Ad