Mengapa Dengan Orang Samaria? - Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Pencipta Langit Bumi

Artikel Terbaru

Home Top Ad

Post Top Ad

Jumat, 24 November 2017

Mengapa Dengan Orang Samaria?

Mengapa Dengan Orang Samaria?


Tentu hampir setiap umat kristen sudah pasti pernah mendengar sebuah perumpamaan yang diceritakan Yesus tentang seorang Samaria yang murah hati. Pasti setiap umat kristen juga sudah pernah membaca Alkitab pertemuan Yesus dengan seorang perempuan Samaria disebuah sumur.


Peristiwa peritiwa penting yang pernah terjadi di daerah Samaria dalam catatan Alkitab diperjanjian lama adalah :

1.Peristiwa Penting: Di Lembah Dotan, Yusuf dijual ke Mesir (Kej. 37:12–28). Lembah Dotan di Samaria yang merupakan daerah pertanian yang sangat subur adalah tempat yang pernah menjadi area penggembakaan kambing domba saudar-saudara Yusuf. Dan didaerah ini pula terjadi peristiwa penjualan Yusuf oleh saudara-saudaranya.

2.Nabi Elia menghadapi para nabi Baal palsu di Gunung Karmel (1 Raj. 18). Via Maris (Jalan Laut), sebuah jalan penting pada zaman kuno, membentang ke timur Kaisarea. Rasul Petrus memulai pelayanan di antara orang-orang bukan Israel dengan mengajar seorang perwira pasukan bernama Kornelius di Kaisarea (Kis. 10). Filipus berkhotbah dan tinggal di sini serta memiliki empat putri yang bernubuat (Kis. 8:40; 21:8–9). Paulus adalah tahanan di kota ini selama dua tahun (Kis. 23–26). Dia berkhotbah kepada Feliks, Festus, dan Herodes Agripa II, yang berkata, “Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!” (Kis. 26:28).
Mengapa Dengan Orang Samaria?
Kemudian muncul pertanyaan dalam tulisan ini yang berbunyi'Mengapa Dengan Orang Samaria'. Mengapa bukan dengan orang Galilea atau orang Judea. Bukankah kesemua wilayah itu adalah berada dalam ruang lingkup wilayah Israel mulai dari bangsa Israel memasuki tanah tersebut sampai kepada jaman Yesus?.

Ada latar belakang sejarah yang perlu kita dalami bersama, bahwa Samaria adalah Ibu kota kerajaan Israel ketika kerajaan Israel terbelah dua sesudah Raja Salomo mati. Dimana kerajaan itu pecah menjadi dua, yang satu menjadi kerajaan Yehuda yang beribukota di Yerusalem dan yang satu lagi menjadi kerajaan Israel dengan sembilan suku yang beribukota di Samaria. Hal itu dapat dilihat dalam bukti catatan sejarah kedua kerajaan tersebut dalam Kitab 1 Raja-Raja 11 ayat 9-13, dan juga dari ayat 26-40.

Dalam perjalanannya dikemudian hari, hubungan kedua kerajaan ini mengalami pasang surut. Terkadang saling berperang dan terkadang saling membantu. Tergantung sifat Raja-Raja yang berkuasa didalam kedua kerajaan tersebut. Bahkan prilaku Raja-raja kedua kerajaan ini juga sering berlaku serong dan sering tidak setia kepada Tuhan. Sehingga sering sekali Tuhan harus mengirimkan beberapa orang Nabi untuk mengingatkan kedua kerajaan ini agar jangan murka Tuhan menyala-nyala kepada bangsa ini. Dan pada akhirnya kedua kerajaan ini menerima akibat dari ketidaksetiaannya kepada Tuhan.

Kerajaan Israel yang beribukota di Samaria kemudian diserahkan Tuhan untuk ditaklukkan oleh Raja  Asyur, yaitu sebuah kerajaan dari sebelah utara negeri Israel (Kitab 2 Raja-Raja 17 ayat 7-23). Kemudian Raja Yehuda juga diserahkan untuk ditaklukkan Raja Bebel yaitu Raja Nebukadnezar(Kitab 2 Raja-Raja 25 ayat 1-21). Dan kita akan fokus mempelajari akibat dari keruntuhan kerajaan Israel yang beribukota di Samaria.
Mengapa Dengan Orang Samaria?
Dalam tradisi penaklukan sebuah kerjaan jaman dahulu, bahwa sebuah wilayah kerajaan yang ditaklukkan oleh sebuah kerajaan penakluk, maka kerajasan penakluk tersebut akan melakukan penggantian penduduk asli sebuah kerajaan yang takluk dengan penduduk pendatang. Jadi setiap keluarga kerajaan dan keluarga bangsawan yang ditaklukkan, beserta orang-oranmg berpengaruh dan yang dianggap berpengetahuan dan dianggap dapat menjadi bibit ancaman dikemudian hari, akan diangkut untuk dibuang kesebuah wilayah kerajaan lain yang menjadi daerah taklukan dari kerajaan penakluk tadi. Tujuannya itu semua adalah untuk menghindari adanya pemberontakan kepada Raja penakluk dari daerah kerajaan yang sudah ditaklukkan tersebut.

Misalnya begini, apabila misalnya Raja Majapahit menaklukkan sebuah kerajaan kecil di kalimantan, dan Raja majapahit juga sudah pernah menaklukkan sebuah kerajaan lain di Nusa tenggara barat atau nusa tenggara timur, maka penduduk kerajaan taklukan yang berasal dari kalimantan tersebut akan diangkut dan dibuang ke wilayah kerajaan taklukan kerjaan Majapahit yang lain yaitu ke wilayah kerajaan taklukannya di Nusa tenggara barat atau timur tersebut. Maka demikian juga sebaliknya. Misalnya keluarga kerajaan dan penduduk berpengaruh yang ada di Nusa tenggara barat atau timur tersebut akan diangkut juga dan dibuang ke wilayah kerjaan taklukan kerajaan Majapahit yang lain misalnya di kerajaan Riau atau Sumatera. Artinya kerajaan Majapahit melakukan penggantian penduduk suatu kerajaan yang ditaklukkannya.

Dan dalam proses pengangkutan dan pembuangan sebuah keluarga kerajaan dan keluarga bangsawan beserta orang-orang berpengaruh dari sebuah kerajaan tertakluk tersebut, biasanya Kerajaan penakluk yang menggangkut penduduk itu hanya akan menyisakan sedikit penduduk asli untuk tetap tinggal di negeri tempat kelahirannya yang biasanya hanya merupakan orang-orang miskin seperti pengemis dan petani kecil.

Maka demikian juga yang berlaku kepada kerajaan Israel yang beribu kota di Samaria yang takluk kepada Raja Asyur. Para keluarga kerajaan dan bangsawan berpengaruh seperti para nabi-nabi di Israel juga diangkut dan dibuang ke negeri Asyur. Sementara raja Asyur mengganti penduduk kota Samaria tersebut dengan orang-orang pendatang yang tidak mengenal Tuhan Israel. Suku bangsa yang diangkut untuk mengantikan orang Israel dikota Samaria itu diangkut dari negeri Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim.

Kitab 2 Raja-Raja 17

17:22 Demikianlah orang Israel hidup menurut segala dosa yang telah dilakukan Yerobeam; mereka tidak menjauhinya,
17:23 sampai TUHAN menjauhkan orang Israel dari hadapan-Nya seperti yang telah difirmankan-Nya dengan perantaraan semua hamba-Nya, para nabi. Orang Israel diangkut dari tanahnya ke Asyur ke dalam pembuangan. Demikianlah sampai hari ini.
17:24. Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itupun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya.
Mengapa Dengan Orang Samaria?
Jadi terjadilah perkawinan campur antara penduduk asli kota Samaria yang adalah orang Israel asli yang miskin dan yang tidak berpengaruh, dengan orang-orang dari suku bangsa lain sebagai pendatang di Samaria yang diangkut oleh Raja Asyur dari luar Israel. Sedangkan suku bangsa pendatang yang kemudian menjadi penduduk Samaria itu bukanlah orang-orang yang mengenal Tuhan alias mereka adalah orang-orang penyembah berhala.

Kitab 2 Raja-Raja 17

17:25 Pada mulanya waktu mereka diam di sana tidaklah mereka takut kepada TUHAN, sebab itu TUHAN melepaskan singa-singa ke antara mereka yang membunuh beberapa orang di antara mereka.
17:26 Lalu berkatalah orang kepada raja Asyur: "Bangsa-bangsa yang tuanku angkut tertawan dan yang tuanku suruh diam di kota-kota Samaria tidaklah mengenal hukum beribadah kepada Allah negeri itu, sebab itu dilepaskan-Nyalah singa-singa ke antara mereka yang sesungguhnya membunuh mereka, oleh karena mereka tidak mengenal hukum beribadah kepada Allah negeri itu."
17:27 Lalu raja Asyur memberi perintah: "Suruhlah pergi ke sana salah seorang imam yang telah kamu angkut dari sana ke dalam pembuangan. Biarlah ia pergi dan diam di sana dan mengajarkan kepada mereka hukum beribadah kepada Allah negeri itu!"
17:28 Salah seorang imam yang telah mereka angkut dari Samaria ke dalam pembuangan pergi dan diam di Betel. Ia mengajarkan kepada mereka bagaimana seharusnya berbakti kepada TUHAN.
17:29 Tetapi setiap bangsa itu telah membuat allahnya sendiri dan menempatkannya di kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, yang dibuat oleh orang-orang Samaria; setiap bangsa bertindak demikian di kota-kota yang mereka diami:
17:30 orang-orang Babel membuat patung Sukot-Benot, orang-orang Kuta membuat patung Nergal, orang-orang Hamat membuat patung Asima,
17:31 dan orang-orang Awa membuat patung Nibhas dan Tartak. Orang-orang Sefarwaim membakar anak-anak mereka sebagai korban bagi Adramelekh dan Anamelekh, para allah di Sefarwaim.
17:32 Di samping itu mereka berbakti kepada TUHAN dan mengangkat dari kalangan mereka imam untuk bukit-bukit pengorbanan, maka orang-orang inilah yang melakukan ibadah bagi mereka di kuil di atas bukit-bukit pengorbanan itu.
17:33 Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan.
Mengapa Dengan Orang Samaria?
Jadi kronologis sejarah awal penduduk kota Samaria yang sudah campuran dengan suku bangsa-bangsa laiin itu, mulai dari sekitar 700 tahun sebelum Yesus datang kedalam dunia, dapat membuat kita mengerti mengapa Yesus menggunakan perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati dan mengapa Alkitab menuliskan percakapan Yesus dengan seorang perempuan Samaria di sebuah sumur. Karena orang Samaria itu adalah lambang orang-orang penyembah berhala dan yang berada diluar suku bangsa Yahudi.Yang mana kemudian orang-orang penyembah berhala itu(Samaria) mau bertobat dan menerima Tuhan didalam kehidupannya dan mau melakukan kehendak Tuhan dalam hidup mereka. Jadi itulah alasan Yesus dan maksud-Nya mengapa menggunakan salah satu perumpamaan dengan contoh orang Samaria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Post Bottom Ad