Menentang Kebohongan Dunia 2 - Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Pencipta Langit Bumi

Artikel Terbaru

Home Top Ad

Post Top Ad

Selasa, 09 Januari 2018

Menentang Kebohongan Dunia 2

Menentang Kebohongan  Dunia 2


Benarkah orang-orang Palestina yang sekarang berdiam di jalur Gaza(Pantai Bagian Barat Israel) dan ”West Bank(Tanah wilayah Jerusalem-sampai Hebron)” adalah keturunan asli dari orang-orang atau keturunan suku bangsa filistin kuno sebagaimana banyak orang mencoba mengklaimnya?. Kalau suku asli filistin kuno jelas bukanlah orang Arab atau keturunan orang Arab. Sedangkan kelompok yang menamakan diri sebagai orang Palestina saat ini mayoritas adalah keturunan bangsa Arab.(Lihat Menentang Kebohongan Dunia)

Untuk mengerti ini secara penuh kita harus menyelidiki etimologi dari kata Filistin dan sejarahnya dan melihat pernyataan orang-orang Arab yang mengerti sejarah “Palestina.” permulaan-bangsa-israel-peta I. Di lihat dari sejarah dan Alkitab. Kata ”Palestinian” (orang Palestina) adalah bentuk kata Latin untuk ”Philistine” (Orang Filistine). Dalam bahasa Ibrani ”orang-orang Filistin” (jamak) adalah dipanggil ”Plishtim.” Ini bukanlah suatu bentuk Semantik, tetapi suatu bentuk yang berasal dari Yunani kuno untuk orang-orang Filistin yang adalah keturunan dari orang-orang Pelasgian. Suku Pelasgian ini kemungkinan adalah penduduk yang paling tua di Yunani, Epirus dan Makedonia (Rev. Connnop Thirlwall, History of Greece; p.44).

Dalam daftar bangsa-bangsa di Alkitab, nampak bahwa orang Filistin muncul dari keturunan Misraim anak Ham anak kedua dari Nuh (Kej 10:6,13), dan pada ayat 14 tertulis, “orang Patrusim, orang Kasluhim dan orang Kaftorim; dari mereka inilah berasal orang Filistin.” Orang Kaftorim ini berasal dari pulau Kreta, Yunani.
  • Gaza didiami oleh orang Awi sebelum suku ini dipunahkan oleh orang Kaftor (Ul 2:23)
  • Yeremia menubuatkan lenyapnya semua orang Kaftorim/Filistin di Gaza melalui tangan orang Mesir (47:1-4).
Kitab Ulangan 2
2:23 – Juga orang Awi yang diam di kampung-kampung sampai Gaza, dipunahkan oleh orang Kaftor yang berasal dari Kaftor, lalu orang Kaftor itu menetap di sana menggantikan mereka.
Kitab Yeremia 47
47:1. Firman TUHAN yang datang kepada nabi Yeremia mengenai orang Filistin, sebelum Firaun mengalahkan Gaza.
47:2 "Beginilah firman TUHAN: Lihat, air yang meluas mengamuk dari utara menjadi sungai yang membanjir, membanjiri negeri serta isinya, kota serta penduduknya. Manusia akan berteriak, dan seluruh penduduk negeri akan meratap,
47:3 mendengar bunyi derap kuku kudanya, mendengar derak-derik keretanya, kertak-kertuk rodanya. Para ayah tidak lagi berpaling menoleh kepada anak-anak, sebab tangan mereka sudah lemas,
47:4 oleh karena telah tiba harinya untuk membinasakan semua orang Filistin, dan melenyapkan bagi Tirus dan Sidon setiap penolong yang masih tinggal. Sungguh, TUHAN akan membinasakan orang Filistin, yakni sisa orang yang datang dari pulau Kaftor.

Karenanya, orang-orang Filistin kuno bukanlah keturunan Abraham. Dan karena orang Filistin bukanlah suatu suku Semetik/Semetic race, (akar kata dari Sem, anak Nuh yang pertama) maka mereka bukanlah keturunan Ismail atau juga Esau. Tahun 1250 BC, orang Filistin imigran dari Kreta ke Mesir. Orang Mesir memanggil mereka Pulister (atau Peleset atau Purasati) artinya “orang-orang tidak bersih” (the unclean ones). Dan tahun 1176 BC, Ramses Firaun III mengusir mereka dari Mesir ke seberang Wadi El Arish dan ke tempat yang dikenal sekarang sebagai Garis Gaza.
Menentang Kebohongan  Dunia 2
Alkitab juga mereferensikan data, kalau orang Filistin adalah sebagai orang Kreti/ Cherethies (1 Sam 30:14), yang Alkitab Septuagin (terjemahan tertua berbahasa Yunani untuk Perjanjian Lama) telah menterjemahkannya sebagai Kreta ini merefer ke operasi militer raja Daud: Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti dan daerah Yehuda dan Tanah Negeb Kaleb. Daud tidak pernah ke pulau Kreta, ini merefer kepada Gaza yang didiami oleh orang Kreti/ Kreta/ Filistin.

Suku bangsa Filistin kuno menguasai hanya lima kota tepi pantai: Gaza, Askelon, Asdod, Ekron dan Gad (Yoshua 13:3). Ini menyangkal claim orang Arab-Palestina yang mengatakan, kalau mereka adalah keturunan orang Filistin. Kalau orang Palestina saat ini adalah penduduk asli tanah Israel, sebab kenyataanya adalah bahwa dahulunya orang-orang Kanaan-lah yang hidup di tanah yang sekarang disebut negara Israel.

Kemudian ada lagi klaim sepihak yang mencoba membuat sejarah palsud tanpa bukti empirik, dengan mengatakan kalau orang-orang kanaan kuno adalah berasal dari negeri Arab, yang katanya sudah berhijrah dari jazirah Arab sekitar 4500 tahun yang lalu. Artinya klaim ini ingin mengatakan kalau bangsa Arab sudah ada sebelum Abraham ada. Bukankah orang Arab sendiri megklaim dirinya sebagai keturunan Ismael?. Lalu darimana logikanya sudah ada bangsa Arab sedangkan nenek moyangnya Ismael saja belum lahir?.

Ketika Gaza dikuasai oleh Alexsander Agung the Great pada 332 BC, itu ditandai ahir dari ’kerajaan’ Filistin dan orang-orangnya.Karena orang Filistin adalah musuh bebuyutan orang Israel, Hadrian, pemimpin Kerajaan Romawi merubah nama Israel menjadi Syria Palestina di tahun 135 sebelum masehi. Ini adalah cara Hadrian membalas dendam kepada Israel setelah 69 tahun perlawanan orang Israel terhadap Roma (66-135 sebelum masehi). Sampai pada tahun 1948, bangsa Israel dikenal sebagai Palestina, meskipun tidak pernah ada sebuah negara yang dipanggil dengan nama”Palestina” di dalam Tanah Perjanjian.

Sejak Kerajaan Romawi ditumbangkan oleh Ottoman Turki, kata “Palestina” ini lenyap sama sekali bahkan pada 1964 PLO Charter, kata tersebut sama sekali tidak pernah dipakai, maka sebagai gantinya ditulis “Yudea, Samaria dan Gaza.”

Konsep modern tentang status”orang-orang Palestina” mencoba menggunakan akar kata yang sama seperti orang-orang Filistin, dimunculkan pertama kali pada tahun 1964. Hal itu diciptakan oleh pemimpin PLO Yasser Arafat saat itu, yang mencoba mencari kesatuan dari macam-macam kelompok terroris dibawah nama tertentu untuk melawan bangsa Yahudi. Namun Alkitab membuktikan, bahwa klaim Yasser Arafat yang mengatakan kalau orang Palestina adalah berasal dari suku keturunan bangsa Filistin kuno, adalah tidak benar sama sekali dan bisa dilihat bukti pada ayat-ayat ini;

• Pada suatu hari Yonatan bin Saul berkata kepada bujang pembawa senjatanya: “Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang Filistin yang di sebelah sana… orang-orang yang tidak bersunat ini.” (1Sam14:1,6).
• Perkelahian Daud dengan Goliat: Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: “Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Elohim yang hidup? (1Sam17:26b).

Pernyataan orang-orang Arab.
1. Prof. Phillip Hitti, sejarawan Arab. Tahun 1946 ia berkata, “Tidak ada sesuatu yang disebut ‘Palestine’ (Palestina) dalam sejarah, absolutely tidak ada.”Sebelum adanya pembagian daerah, orang-orang Arab Palestina tidak melihat diri mereka punya identitas yang terpisah. Tapi ketika First Congress of Muslim-Christian Associations bertemu di Jerusalem di bulan Februari 1919 untuk memilih wakil-wakil Palestina untuk konferensi Perdamaian Paris,pernyataan berikut diumumkan: "Kami merasa Palestina adalah bagian dari Syria Arab, karena bagian ini tidak pernah terpisah dari Syria dalam waktu kapanpun. Kami berhubungan dengan Syria secara kenegaraan, agama, bahasa, ekonomi dan ikatan daerah'. Tahun 1937, pemimpin Arab setempat, Auni Bey Abdul-Hadi, menyatakan Peel Comissión yang pada prinsipnya menuntut bagian Palestina: “ Tidak ada negara (Palestina)!! Kata “Palestina” itu diciptakan oleh Zionist! Tidak ada kata Palestina dalam Alkitab. Tanah air kami sejak berabad‐abad merupakan bagian dari Syria. Wakil Arab Higher Committee untuk PBB mengajukan pernyataan di General Assembly di bulan May 1947 yang menyatakan bahwa “ Palestina” merupakan bagian dari Propinsi Syria” dan karenanya, secara politis, orang-orang Arab Palestina tidak terpisah dari Syria dan tidak bisa membentuk kesatuan politis yang terpisah dari Syria. Beberapa tahun kemudian, Ahmed Shuqeiri, yang lalu jadi PLO, mengatakan pada Security Council: “Sudah jadi pengetahuan umum bahwa Palesrtina adalah bagian Selatan Syria”.
2. Zahir Muhsein, seorang anggota Komisi Eksekutif PLO. “Kami semua adalah bagian dari satu bangsa, negara Arab. Orang-orang Palestina tidak ada. Ya, kehadiran indentitas orang Palestina yang terpisah hanyalah untuk alasan-alasan bersifat taktik. Penciptaan suatu negara Palestina hanyalah alat baru untuk meneruskan perjuangan kami melawan negara Israel untuk kesatuan Arab…. Hanya untk alasan-alasan politik dan taktik kami bicara …keberadaan masyarakat Palestina untuk menyeimbangi Zionism….” Zahir Muhsein, berkata dalam sebuah wawancara dengan koran Belanda de Verdieping Trouw yang terbit 31 Maret 1977.
3. Joseph Farah, seorang reporter senior Arab-Amerika dari WorldNet Daily.com. Farah pada tulisannya tertanggal 11 Oktober 2000 berkata, “Tidakkah itu menarik bahwa priode perang Arab-Israel 1967, tidak ada gerakan yang serius untuk sebuah tanah air orang Palestina? 

Pada Perang Enam Hari, Israel merebut Yudea, Samaria dan Yerusalem Timur. Tetapi mereka tidak merebut daerah-daerah ini dari Yasser Arafat. Bangsa Israel merebut tanah perjanjian itu semua dari Raja Hussien negara Yordania. Merebut Jalur Gaza dari tangan Mesir. Saya tidak bisa menolong tetapi jelas merasa heran, megapa tiba-tiba semua orang ada yang mengaku Palestina dan tiba-tiba menciptakan indentitas kelompoknya menjadi seolah-olah sebuah kelompok keturunan Filistin Kuno, padahal aslinya mereka adalah orang-orang Arab atau keturunan Arab.

Bagaimanapun, orang-orang Palestina yang sekarang adalah bukan keturunan orang-orang Filistin, tetapi campuran keturunan ArOrang Filistin dan dewa Dagon (Ikan)nyaab, Assyria. Nama-nama mereka menyatakan bahwa mereka imigran dari Timur Tengah. Arus pengungsi besar-besaran dari Irak, Mesir, Syria dan Yordan yang paling tertua tertulis pada 2 Raja-raja 17: 24. Perbedaan orang Filistin dan orang Palestian sangatlah jelas: yang pertama adalah orang-orang pelaut, dewa mereka adalah Dagon (Ikan, para imam mereka menggunakan jubah berbentuk kepala ikan), sedangkan yang orang Palesitina adalah orang padang pasir, nomadik dan dewa kuno mereka Moon (Bulan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Post Bottom Ad