Tetapi perlu kita ketahui, bahwa Musa dalam kitab taurat tidak pernah mengatakan "Allah itu Esa".Musa menuliskan dalam kitab Taurat adalah bahwa "TUHAN itu ESA".Jadi hati hati dalam membaca kalimat Ayat Alkitab, sekalipun kalimat-kalimat tersebut sudah dituliskan didalam bahasa Indonesia.
Kitab Ulangan 6Pemaknaan kalimat tersebut adalah sebagai berikut :
6:4. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
1."TUHAN itu" Artinya Penguasa perkasa yang mampu melakukan perbuatan jaib secara nyata dihadapan mata manusia itu.(Pengertian frasa"TUHAN" disini : Makna Kata Tuhan)
2."Allah Kita" Artinya adalah Sesembahan kita atau wajib kita sembah-(Pengertian frasa"Allah" dapat anda pelajari nanti dibawah tulisan ini)
Musa ingin memberithaukan kepada kita, bahwa pada dasarnya"Allah" itu sangat banyak.Walaupun Allah yang banyak itu sudah pasti adalah Allah-palsu.Artinya, Allah palsu itu jelas bukanlah TUHAN.Ingat syarat ke-TUHAN-an.Hal itu selaras dengan ucapan TUHAN dalam Hukum Taurat yang tertulis didalam dua log batu yang diterima oleh Musa diatas gunung sinai yang berbunyi demikian :
Kitab Keluaran 20
20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu "allah lain" di hadapan-Ku.
Dalam ayat ini sendiri sudah berkata bahwa memang jelas ada sosok"Allah lain" selain dari diri Allah Abraham Ishak dan Yakub yang kita sembah.Kalimat"allah lain" dalam konteks hurup kecil diayat itu tentu saja hanyalah bagian dari usaha pembedaan diinternal para penyembah TUHAN yang ada didalam Alkitab, untuk membedakan maksud-maksud rujukan ayat-ayat Alkitab tersebut.
Tetapi dalam konteks makna, baik tertulis dalam huruf kapital"ALLAH" ataupun tertulis dalam huruf kecil"allah", maka pengertian dasar kata itu tetap sama saja.Ibarat huruf kapital dalam frasa"DURIAN" dengan huruf kecil"durian".Kedua frasa yang tertulis dalamdua jeni huruf ini tetap saja akan menjelaskan tentang satu buah bernama durian.Tidsak akan beralih makna menjadi mangga atau manggis.Maka demikian juga makna dasar kata dari frasa"Allah" yang ditulis dalam huruf kapital atau ditulis dalam huruf kecil tersebut.
Pesan TUHAN kepada kita sendiri dalam Kitab Keluaran 20 tersebut diatas, juga kembali dipertegas-Nya melalui Nabi Yeremia, yang berbunyi demikian :
Kitab Yeremia 10
10:10 Tetapi TUHAN adalah Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan Raja yang kekal. Bumi goncang karena murka-Nya, dan bangsa-bangsa tidak tahan akan geram-Nya.
10:11 Beginilah harus kamu katakan kepada mereka: "Para allah" yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap dari bumi dan dari kolong langit ini."
Jadi hal yang akan membedakan sosok Allah yang kita sembah didalam Alkitab, dengan sosok Allah lain diluar Alkitab adalah dalam capaian status ke-TUHAN-an sosok "Allah" tersebut.Ingat kembali Syarat dan pengertian kata"TUHAN yang sudah saya jelaskan secara sepintas diatas.Untuk itui, mari kita kembali kepada judul tulisan ini untuk menggali pamahaman Alkitabiah, tentang apa itu maksudnya frasa"Allah".
ALLAH artinya SESEMBAHAN atau Sesuatu yang disembah atau Sosok Yang Disembah.Oknum Sesembahan.... Oknum ROH KUDUS yang disembah....ZAT BENDA yang disembah....Sesosok IBLIS yang disembah....Sesosok JIN yang disembah....Sesosok manusia yang disembah....Seekor binatang yang disembah. Jadi -----:
"ROH KUDUS" adalah "Allah Yang Benar" bagi semua makhluk yang hidup.Jadi apapun sosok atau benda yang disembah oleh manusia tersebut…maka yang disembahnya itulah menjadi “Allah” bagi dirinya dan kelompoknya!Kata “Allah“ adalah kata yang bersifat netral dan universal yang bisa dilekatkan kepada oknum/wujud sesembahan apa saja!.Intinya, asal apa saja disembah, maka jadilah yang disembahnya tersebut menjadi "Allah" bagi para penyembahnya.
"Batu" adalah "Allah Batu" bagi para penyembah Batu.
"Sesosok Syaitan" adalah "Allah Syaitan" bagi para penyembah Sesosok Syaitan.
"Tai Sapi" adalah "Allah Tai Sapi" bagi para penyembah Tai Sapi
"Jin" adalah "Allah Jin" bagi para penyembah Jin.
"Seekor Tikus" adalah "Allah Tikus" bagi para penyembah Seekor Tikus.
"Seekor Kadal" adalah "Allah Kadal" bagi para penyembah Seekor Kadal.
Makna dasar kata "Allah“ Secara Etimology"ALIF Awal" didalam Kata "AL-ILAH "diucapkan hanya ketika menjadi permulaan saja. Namun bisa gugur ketika berada pada tengah-tengah penuturan kalimat, sekiranya sebelum ALIF tersebut didahului oleh satu huruf atau satu kalimah.
Kata ”ALLAH” berasal dari kata: إلــه (i-la-h),
Dalam Qs. Alfatihah ayat 2 kata ( اللَّÙ‡ِ ) dibaca : “ILLAHI” namun diterjemahkan menjadi kata"ALLAH" kedalam bahasa indonesia.
ILAH artinya: yang disembah/OBJEK YANG DISEMBAH/OKNUM YANG DISEMBAH”
Kalau kata ”إلــه” (i-la-h) ditambahkan huruf alif dan lam ال (al),
Maka huruf hamzah إ (i) dibuang untuk mempermudah pengucapan.
Dari sini kata ”إلــه” (i-la-h) pun menjadi ”اللــه” (Allah). إله
Sehingga makna kata “ ILAH“ adalah sama artinya dengan Kata “ALLAH“
Hamzah Washal berupa Hamzah secara pengucapan dan berupa Alif secara tulisan seperti " AL" didalam kata “AL- LAH” .
Hamzah Washal adalah Hamzah zaidah berfungsi sebagai perantara atau penyambung kepada pengucapan huruf mati atau sukun yang berada setelahnya. Hamzah Washal terdapat pada kalimah fi’il, kalimah isim maupun kalimah huruf.Hamzah wasal terkadang harus di baca kasro, dhomah ataupun fathah tergantung pada sebab – sebab.
Jadi kata "ALLAH" hanyalah bunyi pengucapan singkat dari akar kata "AL-ILAH".Arti frasa “ALLAH” sama sekali tidak otomatis akan merujuk kepada sosok TUHAN pencipta langit dan bumi.Sebab sebagaimana makna dasar kata "AL-ILAH" dalam penguraian diatas, maknanya hanyalah sekedar "Sesuatu Yang Disembah" = Yang Disembah = Objek/Oknum yang disembah.
Makna Kata ”S.W.T"
Rangkaian huruf "S.W.T” adalah singkatan dari dua uraian sebuah sifat dalam bahasa arab, yaitu:..."Subhanahu wa Ta’ala.”.Rincian maknanya adalah:
S = Subhan, (سبØان ) artinya: Yang Mahasuci
w = wa, artinya: dan
T = Ta’ala,( تعالى) artinya: Yang Mahatinggi, Mahamulia.
Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa makna kalimat rangkaian huruf ”S W T” adalah:
“Yang Mahasuci dan Mahatinggi “. Kalau kata“ALLAH “dan“SWT “ digabung menjadi satu rangkaian kata“ALLAH SWT”, maka rangkaian kata tersebut akan menghasilkan makna kalimat dalam bahasa Indonesia yang berbunyi :“Sesembahan Maha Suci dan Maha Tinggi”
Kalimat “Sesembahan Maha Tinggi dan Maha Suci ini“ seharusnya hanya boleh diucapkan oleh manusia yang masih waras kepada TUHAN Pencipta Semesta Alam yaitu TUHAN YESUS.Namun pada kenyataannya, kalimat “Sesembahan Maha Tinggi dan Maha Suci alias "ALLAH SWT" ini juga diucapkan oleh para penyembah "Sesosok Jin-Syaitan" kepada sesembahan mereka tersebut.Kalimat “Sesembahan Maha Tinggi dan Maha Suci alias"ALLAH SWT" ini juga diucapkan oleh para penyembah "Sebongkah BATU" kepada sesembahan mereka tersebut.Kalimat “Sesembahan Maha Tinggi dan Maha Suci alias "ALLAH SWT" ini juga diucapkan oleh para penyembah"Seonggok Tai Sapi" kepada sesembahan mereka tersebut.
Meskipun klaim dan pengakuan bodoh para penyembah Sesosok Jin-syaitan, dan juga pengakuan bodoh para penyembah sebongkah BATU, serta juga pengakuan bodoh para penyembah seonggok Tai Sapi tersebut akan membuat kita tertawa terpingkal-pingkal.JELAS dan sudah pasti....
*Tidak akan mungkin para penyembah "Sesosok JIN-SYAITAN" akan mengatakan kalau "JIN-SYAITAN" yang disembahnya adalah "Sesembahan Maha Kotor Dan Maha Rendah"
Tidak akan mungkin pula para penyembah "Sebongkah BATU" tersebut akan mengatakan kalau BATU yang disembahnya adalah"Sesembahan Maha Kotor Dan Maha Rendah"
Tidak akan mungkin pula para penyembah "Seonggok TAI SAPI" tersebut akan mengatakan kalau TAI SAPI yang disembahnya adalah"Sesembahan Maha Kotor Dan Maha Rendah".Pastilah semua pihak akan memuji-muji sendiri sesembahannya tersebut sebagai sosok :” Sesembahan Maha Suci Dan Maha Tinggi” alias "ALLAH SWT".Sehingga ternyata...
Sesosok Jin-Syaitan adalah"Allah Swt" bagi para penyembah Jin-Syaitan.
Sebongkah Batu sekalipun adalah "Allah Swt" bagi para penyembah Batu.
Seonggok Tai Sapi sekalipun adalah "Allah Swt" bagi para penyembah Tai Sapi.
Jadi TERBUKTI secara fakta kalau kalimat “Allah Swt” maknanya tidak otomatis akan merujuk kepada sosok pribadi TUHAN yang menciptakan langit dan bumi.Kesimpulannya :
1.Kumpulan huruf“Allah Swt“ hanyalah sekumpulan huruf yang sering diucapkan para penyembah sesuatu yang bermaksud untuk mengagungkan agungkan sendiri sosok sesembahannya tersebut.
2.Kumpulan huruf“Allah Swt “ 100 % bukanlah artinya TUHAN pencipta langit dan bumi.
3.Kumpulan huruf“Allah Swt “ hanyalah sebuah "Kalimat Doktrin" pengajaran buatan manusia itu sendiri didalam kelompok agamanya, dengan tujuan untuk meninggikan sosok yang disembah-sembahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar