Kitab Kejadian 11:1. Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Kalimat "Padamulanya" dalam ayat ini bukanlah sedang berbicara soal tahapan situasi keberadaan TUHAN di kerajaan surga. Atau kalimat"Pada Mulanya" dalam ayat Alkitab ini bukanlah soal waktu padamulanya soal diri TUHAN saat disurga yang sedang merancang penciptaan langit dan bumi. Kalimat "Pada Mulanya" dalam ayat Alkitab ini adalah berkaitan dengan diri manusia berhubungan dengan Tuhan pada saat proses penciptaan alam semesta. Bukan meloncat kepada proses bumi yang sudah tercipta dan terletak didalam cakrawala.
Lalu mengapa hanya kalimat”Langit dan Bumi” yang disebut dalam kalimat ayat Alkitab tersebut. Bukankah banyak benda-benda langit yang lain dilangit yang juga turut serta diciptakan?
Kalimat ayat Alkitab hanya mempersingkat penjelasan proses penciptaan langit dan bumi dengan langsung menyebut "Langit Dan Bumi", dikarenakan hanya dua objek ciptaan itu yang bisa terlihat secara langsung dan yang akan bisa dikenal oleh manusia seumur hidupnya. Bumi akan dikenal oleh manusia karena bumi akan diinjak langsung sebagai tempatnya berdiam. Langit juga akan dikenal oleh manusia dari penglihatan mata jasmaninya secara langsung. Itulah konteks dan maksud "Pada Mulanya" dalam ayat Alkitab ini.
TUHAN tidak perlu menguraikan secara rinci tentang mulai penciptaan bumi, yang sesungguhnya justru dimulai dari proses pembakaran gumpalan air yang memenuhi samudera raya sebagai cikal bakal pengeringan cakrawala sebagai tempat bumi bergantung. Karena hal-hal itu tidak akan ada gunanya dijelaskan secara rinci, karena manusia juga tidak akan pernah menemukan sisa jejak dari proses pengeringan cakrawala tersebut.
Kitab Kejadian 11:6. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
Makanya demikian juga mengenai Malaikat. TUHAN juga tidak pernah mengilhamkan kepada manusia secara detail tentang proses penciptaan para malaikat dan perbuatan pemberontakan sebahagian malaikat, dan juga tidak menceritakan ketetapan penghukuman kekal kepada para malaikat pemberontak. Karena TUHAN tidak ingin manusia mengurusi sesuatu yang bukan urusannya dalam kehidupannya. TUHAN tidak perlu menyingkap semua rahasia perisatiwa yang pernah terjadi diperiodik waktu dimasa lampau di surga yang belum ada penciptaan aam semesta dan manusianya.
Kitab Ulangan 2929:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
Didasarkan pada kerangka periodik waktu yang dimaksudkan dalam Alkitab adalah memang khusus berkaitan soal periodik waktu yang berkaitan dengan manusia itu sendiri, dan juga adanya batasan mengetahui misteri dari TUHAN yang justru tidak akan menjadi bagian manusia untuk mengetahuinya, justru kemudian membuat kita heran luar biasa terhadap kelancangan umat Kristen atau siapapun itu Bapa-Bapa Gereja terdahulluyang sedemikian lancang mundur menembus lorong waktu tak terhingga bahkan sampai ke surga, dengan mengatakan kalau arti kata”Kita” didalam Kitab Kejadian 1 ayat 26 adalah sebagai bukti adanya 3 pribadi TUHAN?
Hanya dengan membaca kata”Kita” didalam Kitab Kejadian 1 : 26, umat Kristen sedemikian hebatnya langsung bisa memastikan kalau arti dan maksud kata”Kita” tersebut sudah pasti adalah bukti kalau pribadi TUHAN itu adalah pribadi Trinitas?
Memangnya siapa manusia bumi yang bisa menembus lorong waktu dan berakhir sampai didalam kerajaan surga pada masa lampau sehingga tahu persisi maksud dari kata "Kita" itu adalah memang bukti kalau Pribadi TUHAN itu adalah Trinitas? Memangnysa siapa yang bisa melarang TUHAN saat berfirman kepada para malaikatnya dengan menyebut atau memakai kata”Kita”?. Tidak ada satu penafsiran yang pasti bagi pembenaran penafsiran trinitas dengan berkat 'TUHAN tidak mungkin berfirman dengan para malaikat-Nya'. Memangnya siapa yang sedang mengatakan kalau dalam kata"Kita" tersebut sudah pasti TUHAN sedang berfirman bersama-sama dengan para malaikat?. Apakah ketika TUHAN berfirman kepada para malaikat dan memberitahukan rencana penciptaan isi bumi, maka itu artinya TUHAN sedang berfirman bersama-sama dan sedang sederajat dengan para malaikat-Nya?
TUHAN tidak berbicarta soal kata”Kita’ dalam rangka menyampaikan pernyataan-Nya kepada manusia atau kepada Musa. Ungkapan kata”Kita” itu adalah murni ungkapan disurga dan menjadi rahasia surga. Artinya ungkapan TUHAN soal kata”kita” itu adalah ungkapan didalam kerajaan surga sebelum adanya manusia. Periodik waktunya adalah periodik waktu masa lampau disurga. Bukan periodik waktu yang ada kaitannya dan ada urusannya dengan manusia yang justru belum diciptakan.
Namun bagaimana hebatnya kemudian para pengarang Teory Trinitas bisa sedemikian lancang melanggar ketentuan TUHAN, bahwa sesuatu yang tidak dinyatakan kepada manusia (Ulangan 29: 29) bisa dengan seenaknya diambil alih manusia para pengarang teory Trinitas untuk kemudian menafsirkannya secara mutlak bahwa kata”Kita” dalam kalimat ayat Alkitab tersebut memang sudah pasti adalah bukti ungkapan dan penyingkapan diri TUHAN yang adalah pribadi tritunggal?
Bersambung ke : Apa Maksud Kalimat'Pada Mulanya'-Part II
Bersambung ke : Apa Maksud Kalimat'Pada Mulanya'-Part II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar