Yesus Tiada Tandingan - Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Pencipta Langit Bumi

Artikel Terbaru

Home Top Ad

Post Top Ad

Sabtu, 09 Juli 2016

Yesus Tiada Tandingan


Yesus Tiada Tandingan


Apa yang memunculkan sebuah kalimat"Setara" atau "Tidak Setara" terhadap ke-TUHAN-an YESUS?. Tentu saja soal kesetaaran dan ketidaksetaraan dalam hal ini sudah pasti adalah soal perbuatan keperkasaan dan kemahakuasaan SANG TUHAN.Sebab sekalipun SANG TUHAN secara kasat mata manusia, tampil terlihat seperti layaknya manusia bumi, namun akan memunculkan kesimpulan akhir soal perbandingan ketidak setaraan kuasa-Nya TUHAN YESUS (yang tampak seperti manusia) dengan manusia bumi.

Hal itulah yang kemudian dituliskan dalam Alquran, kalau soal "kesetaraan" dan "ketidaksetaraan" hanya akan dapat disimpulkan oleh manusia, dari satu perbuatan melakukan memperbandingkan dua sosok yang bisa terlihat mata jasmani manusia. Sebab tanpa pernah melakukan perbuatan membandingan tersebut , maka adalah sebuah kemustahilan pula untuk berkesimpulan soal adanya bukti kesetaraan dan ketidaksetaraan sesuatu tersebut.

A.Kitab Wahyu 22

22:12 "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
22:13 Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
22:16 "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."

B. QS 57 Al Hadiid

هُوَ    الْأَوَّلُ    وَالْاٰخِرُ    وَالظّٰهِرُ    وَالْبَاطِنُ    ۖ    وَهُوَ    بِكُلِّ    شَىْءٍ    عَلِيمٌ

Hu wa al-awwalu waal-aakhiru waalzhzhaahiru waalbaathinu wahuwa bikulli syay-in 'aliimun

Huwa al-awwalu waal-aakhiru = YES..HUA..

Dia =  كا            

3. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir (Tampak nyata) dan Yang Bathin[1452]; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

هُوَ    الَّذِى    خَلَقَ    السَّمٰوٰتِ    وَالْأَرْضَ    فِى    سِتَّةِ    أَيَّامٍ    ثُمَّ    اسْتَوَىٰ    عَلَى    الْعَرْشِ    ۚ    يَعْلَمُ    مَا    يَلِجُ    فِى    الْأَرْضِ    وَمَا    يَخْرُجُ    مِنْهَا    وَمَا    يَنزِلُ    مِنَ    السَّمَآءِ    وَمَا    يَعْرُجُ    فِيهَا    ۖ    وَهُوَ    مَعَكُمْ    أَيْنَ    مَا    كُنتُمْ    ۚ    وَاللَّهُ    بِمَا    تَعْمَلُونَ    بَصِيرٌ  

Hu wa alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha fii sittati ayyaamin tsumma istawaa 'alaa al'arsyi ya'lamu maa yaliju fii al-ardhi wamaa yakhruju minhaa wamaa yanzilu mina alssamaa-i wamaa ya'ruju fiihaa wahuwa ma'akum ayna maa kuntum waallaahu bimaa ta'maluuna bashiirun

4. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy[1453] Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya [1454]. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

YESUS artinya  =  Yang Awal dan Yang Akhir Menyelamatkan  =  Alfa Dan Omega Menyelamatkan.= Yang terdahulu Dan Yang Terkemudian Menyelamatkan

Yang Zhahir Artinya = Yang sudah pernah“TAMPAK JELAS “ terlihat oleh mata manusia dengan bukti-bukti nyata.

Yang Bhatin Artinya = Dalam Keberadaan Hakekat-Nya sebagai Sang ROH atau sumber hidup bagi semua mahkluk ciptaan-Nya, Dia juga berada dalam diri setiap manusia.

C. Kitab Yohanes 14

14:19 ....,Sebab Aku HIDUP (ROH)...dan kamu-pun akan Hidup(roh).

D. Kitab Yohanes 15

15:5......sebab di luar AKU, kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Dan TUHAN yang sudah pernah memperlihatkan diri-Nya secara nyata dihadapan manusia itu hanyalah”YESUS”

Sehingga dengan berpijak pada pengakuan ayat Alquran tersebut diatas, bahwa TUHAN yang benar itu sudah pernah berada dalam kondisi ZHAHIR/tampak nyata dengan bukti bukti, maka berlanjut pula pengakuan para pengarang Alquran tanpa disadar oleh mereka, soal ke-TUHAN-an yang sudah pernah bersifat ZHAHIR dibumi.Mari kita lanjutkan melihat dan menganalisa buktinya dari pengakuan para pengarang Alquran itu sendiri.

E. QS 112. Al Ikhlash

1. Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia-(YESUS)

Perhatikan :

*“DIA“dalam kalimat ayat Alquran diatas maksudnya adalah tentang“Allah Abraham Ishak dan Yakub yang disebut Yesus Kristus = Pribadi yang tampak seperti manusia-Berasal dari SORGAWI.

*“tidak ada seorangpun“...Seorangpun = Artinya Pribadi-pribadi manusia dibumi.

Kalimat ayat quran tentang ”Setara atau Tidak setara” diatas jelas akan muncul dari satu perbuatan yang memperbandingkan, yaitu:

"Memperbandingkan dua sosok yang tampak sama secara phisik tetapi sesungguhnya tidaklah sama, atau tidak setara dalam segala kemampuan dan keperkasaan kuasa!"**Contohnya adalah dengan memperbandingkan sosok manusia bumi dengan sosok Manusia srrgawi--YESUS!!!

Manusia bumi, sekilas boleh-boleh saja tampak sama terlihat mata jasmani manusia, dari sisi phisik dengan manusia Sorgawi, yaitu YESUS.Tetapi pada faktanya, manusia bumi adalah manusia yang TERBATAS dan Tidak berkuasa supra natural.Sedangkan manusia sorgawi yang menjadi Bait Allah Abraham selama dibumi, sifatNya kekal dan tidak binasa dalam kematian yang dilintasi-Nya.Bahkan Dia mampu bangkit dari kematian jasmani tersebut, berkuasa Supra Natural dan tidak tertandingi oleh manusia manapun dalam segala hal.

Sekali lagi saya tegaskan, bahwa sebuah kesimpulan tentang setara atau tidak setara tidak akan pernah muncul menjadi sebuah kesimpulan apabila satu OBJEK perbandingannya tidak pernah kelihatan mata jasmani manusia.Tidak akan mungkin membuat sebuah KESIMPULAN dari sesuatu yang tidak pernah terlihat untuk menilai kesetaraannya dan ketidak setaraannya!

Apakah sesuatu yang tidak pernah kelihatan mata manusia bisa disimpulkan oleh pemikiran manusia?Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak pernah kelihatan mata manusia bisa tersimpulkan oleh manusia, apakah ada yang setara atau tidak setara dengan sosok yang tidak pernah kelihatan mata jasmani manusia tersebut?Tentu saja tidak akan ada sebuah kesimpulan apa apa tentang sesuatu yang tidak pernah terlihat bukan?.

Namun kalau ada juga sebuah kesimpulan nekat tanpa dasar fakta, maka sudah pasti kesimpulan demikian hanyalah sebatas pengakuan pribadi yang nekat dan tanpa rasa malu sedikitpun untuk tujuan menipu orang lain.

Demikianlah pencerahan yang dapat saya berikan, agar anda senantiasa jeli untuk memahami detail-detail kalimat dan maksud-maksudnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Post Bottom Ad