Tantangan Menjawab Sayembara Web Amazingfacts.id - Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Sejati

Yesus Allah Pencipta Langit Bumi

Artikel Terbaru

Home Top Ad

Post Top Ad

Minggu, 25 Februari 2018

Tantangan Menjawab Sayembara Web Amazingfacts.id

Tantangan Menjawab Sayembara Website Amazingfacts.id
http://amazingfacts.id/sayembara-pencarian-ayat-tentang-pengudusan-hari-minggu-berhadiah-10-000-1/
Saya menemukan bukti, bahwa ulasan penulis dalam artikel 'SAYEMBARA PENCARIAN AYAT TENTANG HARI MINGGU BERHADIAH $10.000 (2)' adalah tidak benar sama sekali, karena saya memandang penulis artikel tidak memahami ayat Alkitab dan keterkaitan maksud seluruh ayat-ayat Alkitab. Kalau disebut Alkitab maka artinya keseluruhan catatan dalam Alkitab. Saya tulis surat ini, karena saya membaca artikel ini dipost pada sebuah group kristen yang saya ikuti.

Saya menulis jawaban tantangan menjawab sayembara ini, karena saya memang senantiasa bergelora untuk menunjukkan kebenaran Firman Tuhan dari dalam Alkitab. Karena tantangan ini juga menawarkan hadiah berupa uang, maka tentu saya sebagai manusia saya juga bersemangat untuk mendapatkan hadiah yang ditawarkan dengan cara menjawab sayembaranya.

Artikel ini menulis dan berpijak, bahwa Sabat artinya adalah hari Sabtu, artinya penulis berpijak pada sistem pengkalenderan Yahudi yang menyebut hari ke tujuh sebagai hari Sabat yaitu hari sabtu. Dan dengan sistem pengkalenderan yang sama, saya bisa menunjukkan bukti bahwa hari pertama dalam pengkalenderan Yahudi tersebut atau hari minggu bagi dunia, juga adalah hari yang harus dikuduskan.

Seandainya tantangan sayembara ini benar, saya sanggup menunjukkan bukti adanya perintah dalam Alkitab untuk pengudusan hari minggu atau hari pertama dalam sistem kalender Yahudi. Bahkan perintah pengudusan hari itu bukan hanya pengudusan hari minggu. Bahkan pengudusan seluruh hari, karena Sabat bukan artinya hari Sabtu.

Hari minggu sebagai hari pertama dalam pengkalenderan Yahudi jelas-dan sangat jelas disebut harus dikuduskan. Bahkan itu adalah perintah TUHAN langsung, dan bukan melalui penyampaian nabi atau penjelasan nabi. Pengudusan hari minggu atau hari pertama dalam pengkalenderan Yahudi, dan hal itu berkaitan dengan Sabat itu sendiri. Karena Sabat bukan artinya hari sabtu.

Saya buka sedikit informasi kepada saudara penulis artikel didalam website tersebut, bahwa saudara tentu sangat tahu akibat dari pelanggaran Hukum Taurat soal Sabat adalah"Hukuman Mati'.

Keluaran 31
31:12. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
31:13 "Katakanlah kepada orang Israel, demikian: Akan tetapi hari-hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab itulah peringatan antara Aku dan kamu, turun-temurun, sehingga kamu mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan kamu.
31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.
31:15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi TUHAN: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati.

Keluaran 35
35:1. Lalu Musa menyuruh berkumpul segenap jemaah Israel dan berkata kepada mereka: "Inilah firman yang diperintahkan TUHAN untuk dilakukan.
35:2 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada perhentian kudus bagimu, yakni sabat, hari perhentian penuh bagi TUHAN; setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, haruslah dihukum mati.

Tetapi pernahkah penulis artikel didalam website ini bertanya, kenapa Raja Daud yang 'Tampak Melanggar Hukum Sabat' di Bait Allah dan juga para Imam yang dikatakan Yesus juga sudah melanggar 'Hukum Sabat didalam Bait Allah', namun dikatakan YESUS sama sekali tidak bersalah? Sehingga sesuatu yang tak bersalah, jelas tidak boleh dihukum.

Pertanyaannya kemudian kepada kita, kenapa Raja Daud dan para Imam yang sudah dikatakan Yesus melanggar hukum Sabat(Sabtu Yahudi) tersebut sama sekali tidak bersalah?. Apakah umat kristen di seluruh dunia pernah mempertanyakan dan memperhatikan ucapan Yesus tersebut?

Kitab Matius 12
12:5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?

Kitab Markus 2
2:24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
2:25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
2:26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu--yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam--dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutn
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
Tantangan Menjawab Sayembara Web Amazingfacts.id
http://amazingfacts.id/sayembara-pencarian-ayat-tentang-hari-minggu-berhadiah-10-000-2/
Topik Ulasan Sayembara 1 Dari : SAYEMBARA PENCARIAN AYAT TENTANG PENGUDUSAN HARI MINGGU BERHADIAH $10.000 (1)

COPAS Artikelnya :

Bertahun-tahun yang lalu, seorang Kaisar Rusia sedang berjalan melalui salah satu taman cantik di Rusia. Dan saat berjalan melalui taman, ia melihat seorang penjaga keamanan berdiri sedang menjaga sesuatu. Dia memperhatikan dan bertanya-tanya apa yang dijaga oleh penjaga itu. Jadi dia bertanya kepada penjaga, “Pak, apa yang kamu jaga?” Pria itu menjawab, “Saya tidak tahu. Atasan saya mengatakan kepada saya untuk datang ke sini dan berjaga-jaga.” Kembali Kaisar bertanya, ” Tapi apa yang kamu jaga?“ Penjaga itu kembali menjawab, “Saya tidak yakin. Saya hanya mengikuti perintah dan saya melakukannya tanpa mempertanyakan kenapa.“

Kaisar adalah orang yang sangat ingin tahu. Jadi, karena ia melihat bahwa pria berdiri penjaga dan tidak tahu apa yang dia jaga, ia mulai bertanya kepada para staff di pengadilan kota. Tapi tidak seorang pun tahu persis mengapa penjaga itu berjaga lokasi tertentu di taman tersebut. Yang mereka tahu adalah perintah itu telah diturunkan dari atasan mereka. Ketika petugas mulai melihat catatan-catatan buku tugas masa lalu, mereka melihat bahwa setiap hari dicatat, ada perintah bagi seseorang untuk berjaga-jaga atas lokasi tertentu di taman tersebut. Lembar demi lembar, buku demi buku, dibuka satu persatu dan akhirnya mereka menemukan informasi menakjubkan dalam buku-buku arsip ersebut. Sekitar seratus tahun sebelumnya, Katherine Agung telah diberi mawar sebagai hadiah ulang tahun. Dan karena mawar ini masih sangat muda dan kecil, pengadilan tidak ingin ada yang menginjak-injak mawar ini. Oleh sebab itu, seratus tahun sebelumnya, diperintahkan supaya ada penjaga untuk mawar yang ditanam di taman itu. Tentu saja, mawar tersebut saat kaisar datang ke taman itu sudah lama tidak ada. Tapi karena itu di catat oleh pengadilan bahwa seseorang harus menjaga tempat tersebut, maka tempat itu dijaga ketat setiap hari tanpa ada siapa pun yang ingin melihat apakah penjaga masih dibutuhkan. Tidak ada yang menyelidiki masalah ini karena itu adalah tradisi untuk menjaga tempat itu.

Mungkinkah kita sebagai orang Kristen telah melakukan hal yang sama? Mungkinkah kita hanya mengikuti apa yang selama berabad-abad kita selalu diajarkan tanpa memeriksa hal itu untuk diri kita sendiri? Dalam 3 artikel nubuatan sebelumnya yang berjudul “Sabat: Topik Yang Sangat Dibenci Setan 1, 2, dan 3” kita menemukan suatu kebenaran yang menakjubkan dari Firman Allah. Kita menemukan bahwa hari ketujuh dalam satu pekan, hari Sabat (Sabtu) adalah hari Tuhan yang kudus. Tetapi beberapa orang merasa bingung ketika belajar tentang hari Sabat. Ketika mereka melihat seluruh dunia Kristen, mereka melihat bahwa hampir tidak ada gereja yang menyucikan hari Sabat. Hal ini menyebabkan mereka untuk bertanya-tanya apakah hari Sabat adalah sungguh-sungguh hari yang harus dijaga kesuciannya? Bagaimana kita tahu apakah hari Sabat adalah hari yang benar untuk dijaga kesuciannya?

“Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yohanes 8:32. Perhatikan hal ini: Kebenaran bisa memerdekakan kita hanya jika kita mengikutinya. Tentu saja hal ini akan menuntun kita kepada pertanyaan, Apa itu KEBENARAN? Mari kita cari tahu dari Firman Allah.

Definisi dari kebenaran: Yesus adalah Kebenaran. Mari kita baca mengenai hal ini dalam Yohanes 14:6, “Kata Yesus kepadanya, Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Definisi kedua, kebenaran itu adalah Firman Allah, Alkitab. Mari kita membaca bahwa dari Yohanes 17:17 ketika Kristus di sini sedang berdoa kepada Bapa. Dia mengatakan, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” Jadi firman Tuhan-Alkitab adalah kebenaran. Jika Anda mengikuti firman Allah, Anda mengikuti kebenaran. Tidak peduli apakah tradisi dan ajaran manusia mendikte, tidak peduli apa yang orang pikirkan atau katakan tentang Anda, dan bahkan tidak peduli apa pemimpin agama berpikir. Jika kita mengikuti Alkitab kita bisa merasa pasti kita mengikuti kebenaran.

Defisini berikutnya: Hukum Tuhan adalah Kebenaran. Kita bisa membacanya dari Mazmur 119:142, “Keadilan-Mu adil untuk selama-lamanya, dan Taurat-Mu benar.” Lalu Yohanes 8:32, “Kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Jadi jika kita rindu dimerdekakan oleh kebenaran dari dosa kita, maka mari kita ikut Yesus, menuruti Firman-Nya, serta mentaati hukum-hukumNya.

Jadi untuk membuktikan kebenaran mengenai hari yang dikuduskan, mari kita cari dari sumber yang pasti benar, yaitu KEBENARAN itu sendiri yang adalah Yesus (Yohanes 14:6), FirmanNya (17:17), HukumNya (Mazmur 119:142).

Kebenaran bagi kita belum tentu benar bagi orang lain. Kebenaran menurut orang lain belum tentu benar menurut kita. Tetapi kebenaran yang berdasarkan Firman Tuhan adalah pasti benar bagi saya dan benar bagi Anda.

Jadi mari kita gali kebenaran sejati dari Yesus, Firman, dan Hukum Tuhan yang adalah kebenaran. Jika kita bisa menemukan mengenai Sabat di dalam Yesus, di dalam Firman dan Hukum-Nya, maka kita merasa pasti bahwa Sabat itu adalah BENAR.

Kita akan mulai dengan definisi pertama dari kebenaran Yesus. Apakah Yesus memelihara hari Sabat hari ketujuh yang kudus? Perhatikan Lukas 4:16 lagi. Ini adalah review untuk kita sehubungan 3 artikel nubuatan sebelumnya. “Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.” Lukas mengatakan bahwa itu adalah kebiasaan Kristus untuk menguduskan hari Sabat. Dan Dia juga memerintahkan para pengikut-Nya untuk menguduskan hari Sabat. Kebiasaan berarti bukanlah sesekali, tetapi merupakan hal yang rutin dilakukan. Dan Yesus rutin setiap Sabat beribadah menguduskan hari Sabat. Jadi dalam kebenaran Yesus kita temukan Sabat yang juga disucikan. Dan sebagai pengikut Kristus bukankah juga harus meneladani apa yang Dia sudah tunjukkan. Bahkan Yesus sendiri juga menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat. “Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” Markus 2:28.

Mari kita beralih ke definisi kedua kita kebenaran – Firman Allah, Alkitab. Dapatkah kita menemukan Sabat sebagai hari kudus Allah dalam Firman Allah, Alkitab? Ya, kita menemukan Sabat di seluruh Alkitab. Salah satu contoh adalah Kejadian 2:1-3, “Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.”
Jadi kita menemukan Sabat di awal mula segala sesuatu. Itu bukanlah merupakan lembaga khusus untuk orang Yahudi yang diberikan kepada Musa. Itu monumen penciptaan Tuhan untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak datang dari seekor monyet. Dan menakjubkan bahwa kita akan memelihara Sabat dalam bumi yang baru. “Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.” Yesaya 66:22, 23.

Di surga setiap pekan, setiap hari Sabat, kita akan menyembah Tuhan. Jadi kita bisa menemukan Sabat sepanjang Perjanjian Lama.

Perjanjian Lama memiliki 84 ayat yang berbicara secara khusus tentang hari Sabat. Bagaimana dengan Perjanjian Baru? Dapatkah Anda menemukan dalam Perjanjian Baru? Beberapa orang mengatakan hari Sabat adalah sebuah lembaga dari Perjanjian Lama. Faktanya adalah, kita dapat menemukan 57 ayat dalam Perjanjian Baru yang secara khusus berbicara tentang hari Sabat. Berikut contoh dari hanya satu buku. Kisah 1:12, 13:14; 13:27, 13:42-44, 15:21, 16:13; 17:2, dan 18:4. NAMUN BEBERAPA ORANG MENGATAKAN BAHWA SABAT ADALAH TIDAK DI PERJANJIAN BARU. Namun pertanyaannya adalah: “APAKAH ANDA SUDAH MEMBACA PERJANJIAN BARU?”

Ada 141 ayat dalam Alkitab yang secara khusus berbicara tentang hari Sabat.

Selanjutnya mari kita mencari bukti dari kebenaran yang ketiga. Hukum Tuhan yang keempat sangat jelas menyatakan: “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” (Keluaran 20:8). Anda bisa baca selanjutnya perintah itu sampai ayat yang ke 11: “Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”

Jadi kita menemukan Sabat di seluruh definisi Kebenaran di atas, yaitu dalam kebenaran Yesus, Firman, Hukum. Seharusnya disini kita sudah bisa merasa pasti bahwa Hari Sabat adalah kebenaran yang harus di ikuti. Tapi mungkin saat ini ada beberapa orang yang berpikir: Apa pentingnya mengenai hari yang kita khususkan untuk menyembah Allah? Bukankah yang penting adalah bahwa kita mengasihi Yesus?

Namun Kristus berkata dalam Yohanes 14:15, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” Berapa banyak perintah? Sepuluh. Ingat pelajaran-pelajaran nubuatan sebelumnya tentang yang dikatakan dalam Yakobus 2:10? “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.” Mari kita perhatikan ini: SETAN TIDAK PEDULI ANDA MENURUTI SEMBILAN PERINTAH TUHAN SELAMA ANDA MELANGGGAR SETIDAKNYA SATU.

Lebih lanjut Firman Tuhan mengatakan, “Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran” (1 Yohanes 2:4). Jika kita mengaku Kristen namun menolak untuk mematuhi perintah-perintah Allah, Alkitab mengatakan bahwa kita adalah pembohong. Bukankah ini hal yang sangat serius?

Mari kita baca Matius 15:8, 9. Di sini Kristus berbicara tentang orang-orang yang mengaku menyembah Dia sementara mereka tidak mematuhi perintah-perintahNya. “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”

Mereka mengaku menyembah Tuhan tetapi itu semua PERCUMA. Mengapa? Karena mereka memilih mengikuti perintah manusia gantinya mengikuti perintah Tuhan. Jadi, jika saya tidak memelihara dan menuruti perintah Tuhan, saya bisa saja tetap pergi ke gereja setiap pekannya dan melakukan segala bentuk peribadatan tapi saya tetap akan terhilang.

Pikirkan tentang hal ini: Di zaman Kristus, ada orang-orang beragama yang membenci-Nya. Orang-orang Farisi selalu berusaha untuk menemukan beberapa cara untuk menyingkirkan-Nya karena Dia berbicara kebenaran. Kebenaran tidak pernah populer, tidak memiliki mayoritas atau jumlah besar yang mengikutinya. Tetapi kebenaran akan membuat Anda merdeka jika Anda mengikutinya.

Tapi tunggu, jika undang-undang negara bisa diubah, apakah mungkin Tuhan juga sudah mengubah hari kudus-Nya? Atau bisa saja dia memberikan kuasa kepada seseorang untuk merubahnya? Mari kita sekarang mempertimbangkan pertanyaan ini: Apakah Allah telah mengubah atau memindahkan hari kudus untuk hari lain? Atau Allah telah memberikan kewenangan gereja untuk mengubah hari kudus-Nya? Apakah Tuhan berubah?

Perhatikan Maleakhi 3:6, “Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah.”

Ayat lainnya dalam Mazmur 89:35, “Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.”

Jadi, kalau hukum itu berubah berarti Tuhan juga berubah, karena hukum menyatakan sifat atau karakter Tuhan. Tetapi kita punya Tuhan yang tidak pernah berubah. Ingat lagu anak-anak bahwa “Tuhan Yesus tidak berubah…selama-lamanya….”

Apakah Tuhan memberikan kepada gereja otoritas untuk merubah Hari Kudus-Nya? Mari kita lihat apa yang Alkitab katakan: “Carilah hukum dan kesaksian: jika mereka berbicara tidak sesuai dengan perkataan ini, itu karena tidak ada terang di dalamnya” (Yesaya 8:20, KJV).

Jadi, jika para pengkhotbah, gereja-gereja, tidak berbicara selaras dengan Alkitab ini, karena tidak ada terang di dalamnya. Jelaslah tidak ada gereja yang memiliki wewenang untuk mengubah hari Tuhan yang kudus (Sabat hari ketujuh) ke hari lainnya.

Ayat lain yang berkaitan adalah apa yang dikatakan Petrus dalam Kisah 5:29, “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” Maria mengatakan dalam Yohanes 2:5, “Apa yang dikatakan (oleh Yesus) kepadamu, buatlah itu!”

Alkitab dengan jelas mengajarkan ketaatan kepada Allah dan perintah-Nya. Kristus sendiri mengatakan: ”Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yohanes 14:15.

Jadi, apa jawaban dari pertanyaan kita: Apakah Tuhan merubah Hari Kudus-Nya? Apakah Tuhan memberikan gereja otoritas untuk merubah Hari Kudus-Nya? Jawabannya tentu saja TIDAK!

Tidak ada seorang pun yang memiliki otoritas untuk merubah Hari Sabat. Itulah yang Firman Tuhan katakan.

Topik Ulasan Sayembara 2 Dari :SAYEMBARA PENCARIAN AYAT TENTANG HARI MINGGU BERHADIAH $10.000 (2)

COPAS Artikelnya :

Dalam artikel nubuatan sebelumnya, “SAYEMBARA PENCARIAN AYAT TENTANG PENGUDUSAN HARI MINGGU BERHADIAH $10.000 (1),” kita telah mempelajari dan menemukan satu fakta bahwa Tuhan tidak merubah hari kudusNya, yaitu hari Sabat hari ketujuh (Sabtu) ke hari lainnya. Tuhan juga tidak pernah memberikan otoritas kepada gereja untuk melakukannya juga. Tidak ada seorang pun yang memiliki otoritas untuk merubah hari Sabat Tuhan. Itulah yang Firman Tuhan katakan.

Sehingga kita bisa berpikir dan untuk sementara menyimpulkan bahwa sesungguhnya hari Minggu bukanlah hari yang diminta Tuhan untuk kita khususkan dan kuduskan sebagai hari special untuk menyembah Tuhan dengan khusus pula.

Tapi tentu kita perlu adil dalam penelitian kita sehubungan dengan hal ini. Dalam pengadilan ada istilah pembuktian terbalik, jadi sekarang mari kita coba buktikan. Jika Tuhan menginginkan kita menjaga kekudusan hari Minggu untuk menghormati kebangkitan atau karena alasan lain, harus ada beberapa bukti dalam Perjanjian Baru? Bukankah Anda setuju? Jadi inilah sayembara kita.

Kita akan mencari ayat yang hilang yang berhadiah $ 10.000, yaitu jika kita bisa menemukan ayat yang menyatakan bahwa hari Minggu adalah hari yang harus dijaga kekudusannya setiap pekan.

Banyak orang telah mencoba mencari ayat yang hilang ini, tetapi sampai sekarang tetap tidak ditemukan. Karena memang sebenarnya ayat tersebut TIDAK ADA dalam Alkitab. Tapi untuk bersikap adil, kita akan melihat ayat-ayat yang menyebutkan hari pertama (Minggu) dalam pekan itu.

Dan kita tidak akan membahasnya dalam waktu yang cukup lama, karena ayat-ayat yang menyatakan hari pertama (Minggu) itu hanya ada delapan ayat!

Matius 28:1.
Markus 16:1, 2.
Markus 16:9.
Lukas 24:1.
Yohanes 20:1.
Yohanes 20:19.

Keenam ayat itu semua mengacu pada hari Minggu yang sama, yaitu tentang Kebangkitan Yesus di hari Minggu. Dan tidak ada satupun diantaranya yang mengatakan apa pun tentang Minggu adalah hari yang suci. Ayat-ayat tersebut hanya mencatat kebangkitan Kristus dari antara orang mati pada hari itu.

Jadi di sini kita memiliki empat Injil. Jika Allah ingin kita untuk menjaga kekudusan hari Minggu, bukankah Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, seharusnya tahu tentang hal itu. Kita menemukan dari Injil hari apa yang merupakan hari Tuhan yang kudus. Hari apa itu? Hari Sabat.

Mari kita lihat ayat ketujuh sekarang. 1 Korintus 16:1, 2, “Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada Jemaat-jemaat di Galatia. Pada hari pertama (Minggu) dari tiap-tiap minggu (pekan) hendaklah kamu masing-masing — sesuai dengan apa yang kamu peroleh — menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang.”

Disini Paulus menulis kepada gereja-gereja di Asia. Dia mengatakan dalam ayat satu supaya mereka mengumpulan uang untuk orang-orang kudus, bukan dari orang-orang kudus. Sekarang beberapa orang mengatakan bahwa Paulus memberitahu jemaat Korintus untuk mengumpulkan persembahan sekolah Minggu. Apakah itu yang Dia katakan? Kita akan lihat (kembali baca ayatnya di atas).

Baik, apa hari pertama dalam satu pekan? Minggu (Lukas 24:1). Jadi Paulus meminta jemaat Korintus untuk menyisihkan dan menyimpan sesuatu (mungkin uang sebagai donasi) pada hari Minggu.

Ini adalah sesuatu yang mereka lakukan di rumah, tidak di gereja. Jadi Paulus memberitahu jemaat Korintus untuk melakukan perhitungan mereka pada hari Minggu, menyisihkan sesuatu sehingga mereka tidak harus melakukannya ketika ia datang.

Paulus mengajarkan jemaat di Korintus untuk menjaga hari Sabat. Mari kita lihat ayat dalam buku kisah 18:4, “Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani.” Paulus berkhotbah setiap hari Sabat di Korintus untuk orang Yahudi dan orang Yunani. Berapa lama Paulus dalam mengajar Korintus? Kisah 18:11 mengatakan ia ada di sana selama satu tahun dan enam bulan. Berapa banyak Sabat dalam satu tahun dan enam bulan? 78 Sabat. Jadi untuk 78 hari Sabat Paulus mengajar di Korintus dan terjadi kebangunan besar dalam menguduskan Sabat.

Jadi, berdasarkan Kisah 18 tadi ketika Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, ia tahu bahwa jemaat Korintus akan membaca suratnya ketika mereka berkumpul untuk beribadah, dan hari apa itu? Hari Sabat. Jadi Paulus berkata, “Besok, hari pertama (Minggu) dalam pekan, supaya Anda tidak lupa, ketika Anda pulang ke rumah tolong persiapkan persembahan bagi Gereja di Yerusalem.” Paulus justru mengajarkan mereka untuk bekerja pada hari Minggu. Jadi kita tidak dapat menemukan bukti dari 1 Korintus bahwa Minggu adalah kudus.

Mari kita sekarang menuju ke ayat ke delapan. Kisah 20:6, 7, “Tetapi sesudah hari raya Roti Tidak Beragi kami berlayar dari Filipi dan empat hari kemudian sampailah kami di Troas dan bertemu dengan mereka. Di situ kami tinggal tujuh hari lamanya. Pada hari pertama (Minggu) dalam minggu (pekan) itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.”

Beberapa dari Anda mungkin berpikir, “Lihat, mereka memecahkan roti. Itu membuktikan bahwa Minggu adalah kudus.“ Apakah benar demikian? Alkitab berkata dalam Kisah Para Rasul 2:46 bahwa mereka memecahkan roti dari rumah ke rumah setiap hari, itu adalah hal yang biasa mereka lakukan sehari-hari. Jadi jika memecahkan roti membuat hari menjadi suci hari, berarti setiap hari adalah kudus. Namun kita tidak bisa membuat kesimpulan seperti itu.

Dan Paulus berkhotbah sampai kapan? Sampai tengah malam! Mungkin tidak ada seseorang berkhotbah/mengajar sampai tengah malam. Dari mana kita tahu Paulus disana sampai malam? Mari kita membaca dan melihat apa yang terjadi selanjutnya. Ayat 8: “Di ruang atas, di mana kami berkumpul, dinyalakan banyak lampu.” Ini adalah pertemuan pada malam hari karena ada banyak lampu.

Mari berpindah ke ayat 9: “Seorang muda bernama Eutikhus duduk di jendela. Karena Paulus amat lama berbicara, orang muda itu tidak dapat menahan kantuknya. Akhirnya ia tertidur lelap dan jatuh dari tingkat ketiga ke bawah. Ketika ia diangkat orang, ia sudah mati.” Mungkin saja malam itu cukup panas, ditambah fakta bahwa banyak orang yang berkumpul. Dan mereka tidak memiliki AC seperti di zaman kita sekarang ini. Dan seorang pemuda bernama Eutikhus duduk di jendela di mana untuk mungkin mendapatkan hawa udara yang lebih sejuk. Tapi karena Paulus khotbah panjang, Eutikhus tertidur. Kemudian ia jatuh keluar jendela tiga lantai bawah dan tewas (lihat, Anda tidak pernah tahu apa yang mungkin terjadi saat Anda tertidur selama pertemuan ibadah).

Ayat. 10 katakan: “Tetapi Paulus turun ke bawah. Ia merebahkan diri ke atas orang muda itu, mendekapnya, dan berkata: “Jangan ribut, sebab ia masih hidup.” Jadi Paulus, melalui kuasa Kristus membangkitkan Eutikhus. Itulah mungkin mengapa kejadian ini dicatat untuk menjelaskan mukjizat Paulus yang terjadi oleh karena kuasa Kristus.

Mari kita sekarang membaca ayat 11, 12: “Setelah kembali di ruang atas, Paulus memecah-mecahkan roti lalu makan; habis makan masih lama lagi ia berbicara, sampai fajar menyingsing. Kemudian ia berangkat. Sementara itu mereka mengantarkan orang muda itu hidup ke rumahnya, dan mereka semua merasa sangat terhibur.” Berapa lama Paulus berbicara/berkhotbah? Sepanjang malam. Kita akan mencari tahu sejenak mengapa. Perhatikan ini adalah pertemuan malam. Jadi sebenarnya pada hari apa pertemuan itu berlangsung? Sebelum kita jawab kita perlu sepakati dulu, kapan “hari” itu dimulai?. Apakah mulai tengah malam atau saat matahari terbit atau saat matahari terbenam? Alkitab mengatakan dalam Kejadian 1 (kisah tentang peenciptaan) bahwa hari dumulai (atau juga saat terjadinya pergantian hari) adalah saat matahari terbenam. Alkitab mengatakan dalam Kejadia 1 “jadilah petang dan jadilah pagi itulah hari pertama, kedua, hari ketiga, dan seterusnya.” Jadi dalam Alkitab, hari dimulai petang hari saat matahari terbenam. Imamat 23:32 mengatakan, “… dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu.”

Kemudian Ulangan 16:6 dan Markus 1:32 juga menyatakan petang hari adalah ketika matahari terbenam.

Mari kita menggambarkan hal itu. Matahari terbenam adalah ketika hari baru dimulai. Maka kita memiliki matahari terbit, dan matahari terbenam lagi. Itu membuat seluruh hari menurut Alkitab. Berdasarkan prinsip ini, mari kita lihat petemuan Paulus. Dia berkhotbah sepanjang malam, tetapi matahari telah terbenam, jadi pertemuan ini adalah hari pertama dalam minggu itu (lebih tepatnya itu mungkin dimulai Sabtu sore/malam setelah matahari terbenam atau yang kita mengenalnya dengan istilah “malam minggu”). Setelah berkhotbah sepanjang malam, ia melanjutkan perjalanannya pada hari berikutnya (Minggu pagi setelah “fajar menyingsing”). Jadi Paulus dengan jemaat mengadakan pertemuan pada hari pertama minggu itu.

Seorang Ahli Alkitab, Horatio B. Hacket mengatakan, “Orang-orang Yahudi memperhitungkan satu hari penuh adalah dari petang sampai petang, dan dengan prinsip tersebut petang hari pertama dari satu pekan adalah Sabtu malam kita (malam minggu).” Rasul Paulus mengadakan pelayanan terakhirnya dalam cerita itu pada Sabtu malam, dan melanjutkan perjalanan pada hari Minggu Pagi. Berapa lama perjalanan itu? “Kami berangkat lebih dahulu ke kapal dan berlayar ke Asos, dengan maksud untuk menjemput Paulus di situ sesuai dengan pesannya, sebab ia sendiri mau berjalan kaki melalui darat.” Kisah 20:13.

Lukas dan para pembantunya berlayar dari Troas ke Assos. Paulus berencana untuk melintasi semenanjung dengan berjalan kaki pada hari berikutnya. Apakah Anda tahu seberapa jauh itu? Itu sekitar 40 km. Paulus tidak akan pernah berjalan sejauh itu jika dia pikir hari Minggu adalah hari yang suci. Namun kita tahu Paulus tidak menjaga kekudusan hari Minggu sehingga ia melakukan perjalanan sejauh itu. Sebaliknya, ia terus menjaga dan menyucikan hari Sabat seperti yang diperintahkan Allah.

Mengapa Paulus berkhotbah sepanjang malam? Mari kita lihat jawabannya dalam ayat 25: “Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah.” Ini adalah acara perpisahan. Paulus tahu ia mungkin tidak akan pernah lagi bisa bertemu dengan jemaat Korintus. Jadi dia berkhotbah sepanjang malam Sabtu malam dan melanjutkan perjalanannya pada hari Minggu pagi.

Sampai dengan ayat ke delapan di Kisah 20:7 kita belum menemukan bukti bahwa hari Minggu adalah hari yang disucikan.

Jadi kita telah melihat setiap ayat dalam Perjanjian Baru yang menyebutkan tentang hari pertama (hari Minggu) dalam satu pekan, dan tidak satupun yang menyatakan kepada kita untuk menjaga Hari Minggu sebagai hari yang disucikan.

Jika pemeliharaan Hari Minggu TIDAK berasal dari Alkitab, maka pasti timbul pertanyaan besar: Dari mana asal pemeliharaan Hari Minggu?

Kita akan pelajari dan bahas dalam artikel nubuatan selanjutnya dalam “SAYEMBARA PENCARIAN AYAT TENTANG HARI MINGGU BERHADIAH $10.000 (3).”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Post Bottom Ad